Manado (ANTARA) - Sektor pertanian berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Utara(Sulut) kembali membaik setelah bertumbuh negatif 3,89 persen pada semester pertama tahun 2020. 

"Karena itu, pemerintah daerah bertekad mendorong sektor pertanian sehingga terus mampu berproduksi lebih tinggi diantaranya dengan memanfaatkan teknologi pertanian modern,"kata Kepala Dinas Pertanian Sulut Novly Wowiling pada acara Coffee Morning bertema "Bersama media membangun pertanian Sulut"" yang digagas kantor Karantina Pertanian Manado, Jumat.

Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Manado, Donni Muksydayan Saragih mengatakan potensi sektor terlihat dari kontinuitas ekspor komoditas pertanian Sulut ke berbagai negara kendati di tengah pandemi corona. 

"Kelapa parut, menjadi salah satu komoditas baru yang berhasil meramba pasar Brazil, sehingga melengkapi ekspor produk turunan lainnya seperti minyak kelapa kasar, tepung kelapa dan lainnya," kata Doni.

Kepala Dinas Perkebunan Sulut Refly Ngantung mengatakan salah satu produk perkebunan yang belum dilirik petani padahal punya potensi besar mendatangkan pendapatan, yakni virgin coconut oil (minyak kelapa murni). "Manfaat VCO sudah terbukti bagi kesehatan tubuh, karena itu perlu dikembangkan petani,"kata Refly.

Kepala Balai Penelitian Tanaman Palma Badan Litbang Pertanian di Sulut,  Ismail Maskromo mengatakan pihaknya saat ini  mengembangkan kelapa yang berbuah lebat tetapi pohonnya pendek dan usia berbuah cepat,  dalam upaya memberi kemudahan kepada petani agar mudah memanennya. "Ada berbagai jenis bibit kelapa unggul sudah ada dan siap ditanam petani,"kata Ismail.

Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulut, Steivie Karouw mengatakan terus melakukan inovasi sehingga menjadi alternatif bagi petani. "Kami telah mengembangkan kelinci sebagai sumber produksi daging yang bisa diusahakan petani. Malah kami berencana membuat cafe kelinci sebagaimana yang ada di pulau Jawa,"kata Steivie.

Kepala Dinas Perindustri dan Perdagangan Provinsi Sulut, Edwin Kindangen mengatakan pihaknya siap memfasilitasi terbukanya pasar ekspor komoditas pertanian Sulut ke berbagai negara. "Pasar memegang kunci berkembangnya pertanian, karena itu kami terus melakukan penetrasi ke berbagai negara," kata Edwin. 


 

Pewarta : Guido Merung
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024