Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menyerap dana Rp20,5 triliun dari lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) untuk memenuhi sebagian pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan total penawaran masuk Rp84,82 triliun.
Keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di Jakarta, Selasa, menyatakan lelang ini sedikit melebihi target indikatif yang ditetapkan Rp20 triliun.
Untuk seri SPN12210304, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,32 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 3,73125 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 4 Maret 2021 ini mencapai Rp0,86 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 3,7 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 3,75 persen.
Untuk seri FR0081, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp6,63 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,6793 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Juni 2025 ini mencapai Rp30,9 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 6,5 persen ini mencapai 6,61 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,25 persen.
Untuk seri FR0082, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp6,85 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,11346 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 September 2030 ini mencapai Rp36,3 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,0 persen ini mencapai 7,06 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,8 persen.
Untuk seri FR0080, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp3,15 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,63638 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Juni 2035 ini mencapai Rp7,66 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,5 persen ini mencapai 7,58 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,25 persen.
Untuk seri FR0083, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2,15 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,64809 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 April 2040 ini mencapai Rp5,48 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,5 persen ini mencapai 7,6 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,95 persen.
Untuk seri FR0076, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,4 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,76979 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2048 ini mencapai Rp3,6 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,375 persen ini mencapai 7,48 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,05 persen.
Tidak ada penawaran yang masuk untuk SPN03200917, meski pemerintah awalnya menjadwalkan lelang untuk seri SUN ini.
Sebelumnya, dalam lelang tujuh seri SUN pada Selasa (2/6), pemerintah menyerap dana sebesar Rp20 triliun dari penawaran masuk mencapai Rp105,27 triliun.
Berita Terkait
Momen SEVENTEEN "[BE THE SUN] IN JAKARTA" hari pertama
Minggu, 25 September 2022 17:17 Wib
Kim Hee-sun akan kembali ke layar lebar lewat film "Sweetish"
Senin, 23 Mei 2022 9:50 Wib
Juara renang Sun Yang kalah banding atas larangan terkait doping
Sabtu, 5 Maret 2022 9:11 Wib
Sekretaris Komisi IV DPRD Manado desak atasi perkelahian siswa
Rabu, 2 Februari 2022 20:57 Wib
Kemarin, komitmen bisnis RI-UEA hingga batalnya lelang SUN dan sukuk negara
Jumat, 5 November 2021 9:21 Wib
"Segelas Kopi dan Segudang Cerita Karier"
Rabu, 6 Oktober 2021 11:42 Wib
Lelang Surat Utang Negara serap Rp30 triliun
Rabu, 18 Agustus 2021 16:09 Wib
Legislator Zakarias Tatukude Periksa selokan penyebab banjir di Tumumpa Dua
Kamis, 8 Juli 2021 11:27 Wib