Bitung (ANTARA) - Kegiatan Festival Pesona Selat Lembeh (FPSL) mampu mendorong kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) maupun domestik ke Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) naik 900 persen.
“Empat tahun lalu hanya sekitar tiga puluhan ribu wisatawan yang berkunjung ke kota Bitung, setelah melakukan pengembangan di sektor pariwisata data terakhir kunjungan wisatawan berkembang pesat mencapai tiga ratusan ribu pengunjung di akhir tahun 2018,” kata Walikota Bitung Maximiliaan J Lomban di Bitung, Selasa.
Lomban mengatakan wisatawan yang datang ke Kota Bitung, baik mancanegara maupun wisatawan lokal, dapat mencapai lima ratusan ribu pada tahun ini yang nantinya akan mendongkrak perputaran ekonomi dan berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
“Data terakhir untuk awal semester tahun 2019 persentase pertumbuhan ekonomi mencapai 6,7 persen dimana sektor pariwisata berperan sangat dominan,” katanya.
Lomban berharap ke depan Pemerintah kota Bitung akan terus berupaya menjadikan pariwisata terdepan dalam pengembangan ekonomi. Hal ini setelah ditetapkannya Bitung, Manado dan Minut menjadi Bali ke-2 di Indonesia oleh Pemerintah Pusat sesuai dengan mandat Presiden waktu kunjungan ke kota Bitung pada bulan Juli lalu.
“Ke depannya kita yang pertama Bali kedua,” harap Lomban disambut tepuk tangan warga yang hadir.
Tujuan dari kegiatan FPSL, guna mempromosikan potensi yang dimiliki di Kota Bitung, umumnya dan Selat Lambeh, khususnya. Festival Pesona Selat Lembeh ini, telah diselenggarakan sejak tahun 2013 di Kota Bitung, Sulawesi Utara.
Adapun festival ini merupakan inisiatif langsung dari masyarakat dikarenakan mayoritas penduduk Bitung berpenghasilan sebagai nelayan.