Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo berdiskusi ringan dengan pengerek bendera saat Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia bernama Rangga Wirabratama dan menanyakan penyebab Rangga gugup di hadapan tiang bendera.
"Ya meskipun nggak salah, tapi kelihatan agak grogi sedikit. Sehingga harus ambil nafasnya kelihatan. Saya melihat di tv itu, bener?" tanya Jokowi kepada Rangga saat acara Silaturahim Presiden Republik Indonesia dengan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka dan Gita Bahana Nusantara dalam Rangka Hari Ulang Tahun ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia pada Sabtu malam.
Rangga pun dengan sigap mengonfirmasi benar bahwa dirinya merasakan gugup saat hendak mengerek bendera.
Siswa asal Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, itu mengaku saat hendak membuka bendera merasa "grogi".
Jokowi pun meneruskan penasarannya mencari penyebab Rangga gugup.
"Mungkin ada beban apa gitu, apa ingat pacar di rumah sehingga gugup. Ya sudah terima kasih," kata Jokowi disambut tawa para peserta silaturahim yang hadir.
Presiden juga memberikan sebuah sepeda kepada Rangga sebagai hadiah.
Presiden berpesan para pemuda harus terus menjaga persatuan dan kesatuan di tengah perbedaan keragaman.
Kepala Negara meminta pemuda-pemudi agar tidak terpecah-belah hanya karena berbeda pilihan politik.
Mantan wali kota Solo itu menjelaskan Indonesia bahkan dijadikan contoh oleh negara-negara lain karena sikap toleransi, sopan santun dan ramah-tamah serta religius.
"Kita semua saudara sebangsa dan setanah air. Sadarlah itu. Sampaikan pada teman-temanmu, tetangga-tetanggamu bahwa kita saudara sebangsa setanah air," demikian Presiden.