London (ANTARA) - Tim mahasiswa Indonesia dari Universitas Diponegoro (Undip) dan Universitas Sumatera Utara (USU) berhasil memboyong tiga medali emas pada ajang kompetisi dan pameran inovasi internasional XXII Moscow International Salon of Inventions and Innovations Technologies Archimedes di Moskow, Rusia yang berlangsung dari tanggal 26 hingga 29 Maret 2019.
"Tim Indonesia juga meraih dua medali perak dan berbagai penghargaan lainnya pada ajang tersebut," kata Sekretaris Pertama Fungsi Pensosbud KBRI Moskow, Enjay Diana dalam siaran pers yang diterima ANTARA di London, Inggris, Senin.
Satu medali emas diraih dari inovasi karya mahasiswa USU berjudul Bio Discbrake Pads: Innovation of Organic Brake Pads Based on Candlenut Shell Waste Reinforced Polyurethane Composite. Inovasi ini mengangkat teknologi kanvas rem tahan panas dengan bahan baku kulit kemiri. Atas karya ini, tim mahasiswa USU juga memperoleh grand prize.
Dua medali emas lainnya diraih tim mahasiswa Undip melalui karya inovasi berjudul Poshaging (Power Saving Shaking for Charging) dan Sun and Rain Innovation Roof (SRI Roof).
Poshaging mengedepankan suatu alat yang serupa dengan powerbank dengan inovasi mengubah energi kinetik menjadi energi listrik untuk pemenuhan dayanya. Karya ini juga mendapat apresiasi sebagai Leading Innovation Award dari Macao Innovation and Invention Association dan Special Award dari Chinese Innovation and Invention Society.
SRI Roof berupa inovasi genteng dua musim berbasis Hybrid System Solar Cell dan Piezoelectric sebagai penghasil listrik skala rumah tangga. Sistem sel surya yang mampu mengonversi cahaya matahari menjadi energi listrik serta penggunaan elemen piezoelektrik yang berguna untuk mengonversi tekanan air hujan menjadi energi listrik.
SRI Roof adalah produksi energi yang bersih dan ramah lingkungan, menunjang penghematan energi, serta mengurangi biaya listrik. Atas inovasi yang unik ini, tim mahasiswa Undip juga memperoleh Spesial Gold Medal dari Arab Saudi dan Best Invention Archimedes Russia.
Sementara itu satu medali perak diraih tim Undip dari karya inovasi berjudul Lopto: The Growing Media of Paddy and Renewable Energy Resources. Inovasi Lopto menggunakan media tanah Andosol Solum B dan bantuan dari bakteri E-Coli sehingga bisa mempercepat pertumbuhan padi dan menghasilkan energi listrik terbarukan yang diharapkan dapat menjadi solusi atas kurang meratanya distribusi listrik yang ada di pedesaan.
Sedangkan satu medali perak lainnya didapatkan tim Undip dari karya inovasi Fictech - Purification to Transform Cigarettes Smoke for Saving Passive Smokers. Prototype inovasi ini akan aktif jika mendeteksi CO dari asap rokok. Fictech akan menghasilkan ozon untuk membersihkan udara dan ekstrak Sansiviera (lidah mertua) untuk menambah kinerja alat dalam menjernihkan asap rokok.
Ekstrak Sansiviera juga berfungsi untuk menyerap radiasi elektromagnetik yang berbahaya dari alat elektronik di rumah seperti smartphone, smart TV, dan lainnya. Inovasi ini untuk melindungi perokok pasif agar tidak terpapar bahaya asap rokok maupun pengguna gawai dari bahaya radiasi. Tujuan mulia ini mendapatkan penghargaan dari Rumania dan Arab Saudi.
Tim Indonesia yang dikoordinasikan Indonesian Invention and Innovation Promotion Association (INNOPA) mengikutsertakan lima tim pada kompetisi dan pameran Archimedes ini. Kelima tim yang berjumlah 24 orang ini terdiri atas satu tim mahasiswa USU dan empat tim mahasiswa Undip.
Direktur International Partnership and Public Relation INNOPA, Megaria Agustina, yang mendampingi tim Indonesia, menyampaikan kebanggaan atas prestasi yang diraih itu.
“Keikutsertaan pada kompetisi dan pameran Archimedes ini menjadi pengalaman berharga bagi para peserta Indonesia untuk menambah pengalaman dan berbagi pengetahuan mengenai inovasi-inovasi terbaru bersama para peserta lain dari berbagai negara,” kata Megaria.
Sementara itu, saat menerima tim mahasiswa di Wisma Duta KBRI Moskow (31/3), Dubes Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada tim dan pihak terkait lainnya atas keberhasilan yang diraih.
Menurut Dubes Wahid, keberhasilan ini menunjukan bahwa putra-putri bangsa Indonesia dapat berkarya dan berinovasi, yang hasilnya diapresiasi dunia internasional. Dubes berpesan agar para mahasiswa yang juga merupakan inventor ini untuk terus berkarya dan berinovasi.
Peserta Indonesia sangat berprestasi dalam mengikuti berbagai kompetisi atau festival di Rusia, seperti di bidang inovasi ini. "Selain mengharumkan nama bangsa, keikutsertaan peserta Indonesia juga turut meningkatkan dan mempererat hubungan antara bangsa Indonesia dengan Rusia,” katanya.
Kompetisi dan pameran Archimedes itu diselenggarakan setiap tahun oleh Moscow City Organization VOIR and International Innovation Club yang didukung oleh International Federation of Inventors Association dan World Intellectual Property Organization.
Ajang kompetisi dan pameran itu, pada 2019 ini diikuti oleh lebih dari 800 inovasi dari 22 negara, di antaranya Rusia, Indonesia, Malaysia, Thailand, Korea, India, Romania, Ceko, Macau, Jerman, Arab Arabia, Irak, Portugal, Moldova, Kuwait, Kanada, Polandia, dan Maroko. Pada acara pembukaan hadir juga Wakil Kepala Perwakilan KBRI Moskow Lasro Simbolon yang juga berkesempatan meninjau inovasi karya tim Indonesia.