Jakarta (ANTARA) - Perusahaan Umum (Perum) Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) menanam 2.000 pohon mangrove di Perairan Tanjung Pakis Kabupaten Karawang, Jawa Barat, sebagai upaya mendorong aksi lingkungan dan ekonomi lokal.
Selain itu juga, Peruri berkolaborasi bersama 28 badan usaha milik negara (BUMN) dalam Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Olah Sampah di Likupang, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara.
“Melalui kegiatan ini, Peruri tidak hanya menanam pohon dan mengolah sampah, tetapi juga menanam harapan untuk masa depan bumi yang berkelanjutan,” kata POH Kepala Biro Strategic Corporate Branding & TJSL Peruri Yahdi Lil Ihsan.
Kegiatan penanaman mangrove itu turut berkolaborasi dengan CarbonEthics.
Selain berfungsi sebagai penahan abrasi dan tempat hidup biota laut, ekosistem mangrove juga menyimpan karbon dalam jumlah besar yang berperan penting dalam pengendalian emisi gas rumah kaca.
Dengan penanaman 2.000 pohon tersebut, Peruri membidik kontribusi pada penyerapan ratusan ton karbon selama masa hidup pohon-pohon tersebut.
Langkah itu, kata Yahdi, merupakan komitmen perusahaan melaksanakan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dalam upaya menjaga lingkungan, termasuk dukungan nyata terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) Nomor 13 (Penanganan Perubahan Iklim) dan Nomor 14 (Ekosistem Lautan).
Di samping penanaman, Peruri juga memberdayakan masyarakat sekitar melalui edukasi konservasi serta pengembangan ekonomi lokal berbasis produk tanaman mangrove.
Perusahaan berharap aksi-aksi berkelanjutan seperti ini dapat menunjukkan peran perusahaan dalam upaya menjaga keberlanjutan dan ketahanan lingkungan Indonesia.
Program Kolaborasi Olah Sampah merupakan inisiatif Kementerian BUMN (kini Badan Pengaturan BUMN) sejak tahun 2022 yang bertujuan membangun sistem pengelolaan sampah berkelanjutan dan mendorong ekonomi sirkular di daerah wisata prioritas nasional.

