Manado (ANTARA) - Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) Joko Supratikto, di Manado, Jumat, mengatakan dalam North Sulawesi Investment Challenge (NSIC) 2025 telah dilakukan MoU antara lima pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dengan One Belt, One Road (OBOR) Internationan Group China.
"Telah dilaksanakan penandatanganan komitmen transaksi perdagangan UMKM asal Sulut dengan offtaker asing yakni OBOR Internationan Group China," kata Joko.
Dia mengatakan kelima UMKM tersebut yakni PT Ramantha Kawanua Indonesia, UD Lyvia Nusa Boga, PT Badonci Kawanua Jaya, PT Ukakraft Sulut Anugerah dan PT Wale Gonofu Minaesa.
Ia berharap dengan penandatanganan kerja sama ini, akan semakin banyak produk pangan maupun kriya yang diekspor ke luar negeri terutama China.
"Permintaan buyers cukup tinggi, inovasi dan keberlanjutan yang harus ditanamkan kepada pelaku UMKM di Sulut, sehingga usaha akan semakin meningkat," katanya.
One Belt, One Road (OBOR)’ yang ditawarkan oleh pemerintah China sebagai mekanisme kerja sama multilateral lintas kawasan, yang meliputi Asia Timur, Asia Tenggara, Asia Selatan, Asia Barat, Afrika hingga ke Eropa Timur.
Joko mengharapkan agar kegiatan NSIF 2025 hari ini dapat memberikan manfaat serta sinergi kerja bersama untuk merealisasikan pertumbuhan ekonomi Sulut yang lebih tinggi dan berkualitas bagi seluruh masyarakat Sulut.
NSIF 2025 dihadiri oleh perwakilan empat negara yakni Portugal, Australia, Filipina dan Rwanda.

