Manado (ANTARA) - Perum Bulog Divisi Regional Sulawesi Utara dan Gorontalo (SulutGo) menggandeng Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi Indonesia (Perpadi) guna menyerap beras petani lokal di daerah tersebut.
"Tahun ini kami menargetkan akan menyerap sebanyak 2.300 ton Gabah Kering Panen (GKP) dan beras dari petani," kata Kepala Perum Bulog Divre Sulutgo Ermin Tora, di Manado, Kamis.
Dia mengatakan target serapan di tahun 2025 ini meningkat dari lima tahun terakhir yang hanya sebesar 65 ton setiap tahunnya.
Ia mengungkapkan, peningkatan daya serap yang dilakukan oleh Bulog merupakan komitmen bersama untuk mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan petani.
“Pemerintah melalui BAPANAS telah menetapkan adanya perubahan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk Gabah di petani dari Rp 6.000 menjadi Rp 6.500 per kilogram, dan juga beras dari Rp 11 ribu menjadi Rp 12 ribu per kilogram. Bulog pastinya mendukung, dan kita sudah lakukan persiapan,” kata Ermin.
Sebagai bentuk kesiapan, Ermin menyebut pihaknya telah menjalin kerja sama dengan beberapa pihak terkait, termasuk Perpadi.
Selain itu Bulog SulutGo juga mulai mempersiapkan gudang-gudang penyimpanan yang ada, sehingga mampu menampung serapan gabah dan beras dari petani.
Ia berharap upaya pemerintah tersebut, mampu meningkatkan kesejahteraan bagi kalangan petani yang selama ini bekerja keras memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
Dengan komitmen ini, pihaknya berharap produksi semakin banyak dan petani tidak kesulitan untuk menjual, sehingga dengan kondisi ini petani bisa mendapatkan hasil usaha tani yang menguntungkan,” ujar Ermin.
“Kita berupaya supaya petani untung. Tetapi tugas kita juga menjaga stabilitas harga di pasar supaya tidak memberatkan konsumen, dengan kondisi panen yang meluas, maka kita berharap pasokan ke pasar akan meningkat sehingga harga beras di pasar tetap stabil,” katanya lagi.