Manado (ANTARA) - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Sulawesi Utara dan Gorontalo (SulutGo) melakukan impor beras sebanyak 15.000 ton dari Myanmar.
"Rencananya beras impor sebanyak 15.000 ton dari Myanmar akan masuk di awal bulan November 2024," kata Manajer Operasional dan Pelayanan Publik M Yatsir, di Manado, Selasa.
Dia mengatakan masuknya beras impor ini akan memperkuat stok beras di Sulut hingga tahun 2025.
Apalagi, menghadapi perayaan hari raya keagamaan di Sulut yakni Natal dan Tahun Baru, pasti membutuhkan beras cukup banyak dibandingkan hari biasanya.
"Masyarakat tidak perlu khawatir, karena dengan masuknya beras impor stok semakin banyak," katanya.
Ia menjelaskan beras dari Myanmar ini hanya memiliki 'broken' lima persen atau bisa dikatakan kualitas baik.
Sulut, katanya, memang bukan daerah sentra produksi beras, sehingga harus dipasok dari daerah lain, sehingga pemerintah harus impor beras.
Bulog, katanya, akan berupaya menyediakan bahan pokok yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, sehingga harga di pasar tetap stabil.
Selain beras, katanya, Bulog juga menyediakan gula pasir, tepung terigu, minyak goreng, daging dan produk lainnya.
Berita Terkait
Jajaran Kemenkumham Sulut lepas Ronald Lumbuun ke Jakarta
Minggu, 1 Desember 2024 19:01 Wib
Madrasah di Bolmut edukasi pesta demokrasi sejak dini
Sabtu, 30 November 2024 15:07 Wib
Wakapolda Sulut sebut ASN hadir untuk perkokoh persatuan
Sabtu, 30 November 2024 8:10 Wib
BMKG ingatkan bahaya gelombang tinggi perairan Sulut
Jumat, 29 November 2024 8:35 Wib
Kemenag: Gereja pusat pembinaan iman dan harmoni sosial
Jumat, 29 November 2024 8:05 Wib
Madrasah di Bolmut serahkan beasiswa di Hari Guru Nasional
Jumat, 29 November 2024 8:03 Wib
KPU Sulut apresiasi para pihak usai pilkada berlangsung kondusif
Jumat, 29 November 2024 8:00 Wib
Kemenkumham Sulut: Prioritas layanan masyarakat hal utama
Jumat, 29 November 2024 7:57 Wib