Manado (ANTARA) - Yayasan Lembaga Peningkatan Kesehatan Gizi Indonesia (LPKGI) melaksanakan uji coba makan bergizi gratis di SD GMIM Manembo dan SD Katolik Santa Monica di Desa Lawongan, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, Rabu, (23/10).
"Target utama dari program ini tentu saja ialah siswa dan siswi Sekolah Dasar (SD)," kata Wakil Sekum Yayasan LPKGI, Dini Indrawati, di Langowan, Kamis.
Dini Indrawati mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan pada Rabu itu, diinisiasi oleh LPKGI sebagai yayasan sosial kemanusiaan, untuk program ASIK (Anak Sehat Indonesia Kuat), percontohan makanan bergizi untuk anak-anak sekolah di titik-titik kota/kabupaten di Indonesia, termasuk pada kegiatan di Langowan.
Dia mengatakan kegiatan di Langowan itu, didukung oleh penjabat Bupati Minahasa, Noudy Tendean, perwakilan Gubernur Sulawesi Utara, Camat Langowan Barat, Camat Langowan Selatan.
Kemudian pihak pelaksana Koperasi Cahaya Langowan Nusantara Andre Opa Sumual, Meyvi Christine, Nathalie Lumangkun serta perwakilan KALBE, GSI Lab, Muhammadiah, Core Indonesia, Litbang Kompas, Grab-OVO yang datang langsung dari Jakarta, dan memiliki peran sesuai bidang keahliannya masing-masing yang merupakan bagian dari pentahelix dalam aktivitas uji coba MBG.
Dia mengatakan, melalui kolaborasi pentahelix dari berbagai pihak, yaitu pemerintah, pelaku usaha, media, akademisi, dan masyarakat (komunitas/organisasi masyarakat), maka yayasan LPKGI mendukung implementasi program prioritas Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabumi Raka yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Kami juga harus mengatakan, keberhasilan uji coba tersebut, tidak terlepas dari peran Kepala sekolah, guru, orang tua siswa dan secara khusus para siswa SD Katolik Santa Monica dan SD GMIM Manembo, Langowan," katanya.
Apalagi, katanya, saat kegiatan diawali dengan sambutan luar biasa dari siswa dan siswi SD Katolik Santa Monica, dengan penampilan memukau berupa marching band, serta pertunjukan seni dan bakat dari siswa dan siswi seperti tari dan nyanyi, bukan hanya menunjukkan bakat tapi juga harapan dengan pemberian gizi yang cukup melalui makan siang gratis, maka kualitas anak-anak Indonesia menjadi lebih baik.
"Terima kasih Bapak Presiden Prabowo," katanya menirukan ucapan serentak dari siswa dan siswi.
Sementara penjabat Bupati Minahasa Noudy Tendean, mengatakan program ini adalah sebagai salah satu langkah untuk menuju Indonesia emas 2045.
"Jadi program pemerintah ini tak bisa berjalan sendiri dan harus dijalankan dengan gotong royong, karena merupakan tanggung jawab generasi masa kini untuk menyiapkan generasi Indonesia emas 2045, dan mereka adalah siswa SD, SMP, dan SMA, yang akan mengendalikan bangsa ini di Indonesia emas, dan menjadi legacy kita, maka kita harus menyiapkan mereka menjadi generasi yang sehat melalui program pemerintah Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran yaitu Makan Bergizi Gratis,” katanya.
Selanujutnya dia mengatakan ini adalah sebuah program yang spektakuler, simpel, dan sederhana tetapi akan melipatgandakan hasil yang sebenarnya menjadi cita cita kita bersama yaitu anak sehat untuk Indonesia Kuat "ASIK".
Sementara itu Gubernur Sulawesi Utara melalui Kepala Ketahanan Pangan dr Jemmy Lampus, mengatakan pemerintah Pemprov Sulut juga menyampaikan kebahagiaannya dengan program baru ini.
"Kegiatan yang bernilai penting dan strategis ini semoga dapat berjalan dengan baik dalam upaya peningkatan kualitas kesehatan peserta didik Sulawesi Utara dan Nasional,” katanya.
Lampus juga menyampaikan pentingnya kesehatan dan pendidikan sebagai dua pilar penting dalam membangun generasi penerus bangsa yang berkualitas.
“Tanpa kesehatan yang baik, anak-anak kita akan kesulitan untuk menerima pelajaran dengan baik dan maksimal. Oleh karena itu program pemerintah pusat terkait makan bergizi gratis menjadi salah satu langkah nyata dari pemerintah untuk mendukung kesehatan anak-anak agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik,” tambahnya.
Dia mengatakan pemerintah sangat berharap kiranya, harapan menjadikan siswa dan siswi Indonesia menjadi lebih berkembang, untuk menjadi generasi emas, yaitu generasi sehat, bergizi dan produktif, siap menuju Indonesia emas, untuk mencapainya harus dimulai sejak dini.
Harapan ini tentu menjadi misi utama Ketua Dewan Pembina dan Pendiri Yayasan LPKGI Arsjad Rasjid untuk menuju Indonesia emas 2045.
Dia mengatakan, saat ini Indonesia dihadapkan pada tantangan besar dalam bidang gizi, tiga beban malnutrisi yang serius, adalah, kekurangan gizi, kekurangan mikronutrien, dan obesitas dan menyebabkan adanya fenomena stunting dan wasting, anemia, serta penyakit-penyakit lainnya.
Dalam perjalanannya, Yayasan LPKGI berkolaborasi dengan semua lapisan masyarakat dan elemen Pentahelix – mulai dari pemerintah, dunia usaha, akademisi, media, dan komunitas dalam upaya gotong royong. Dengan program ASIK (Anak Sehat Indonesia Kuat) dan berbagai inisiatif lainnya, Yayasan LPKGI punya tujuan untuk memastikan semua anak di Indonesia bisa punya akses yang setara ke makanan sehat sehingga bisa lebih sehat, kuat, berprestasi dan menjadi generasi masa depan yang membanggakan