Istanbul (ANTARA) - Perdana Menteri China pada Senin mengatakan akan memasukkan Australia dalam program bebas visa negaranya setelah bertemu dengan Perdana Menteri Anthony Albanese di Canberra.
“Kami sepakat untuk saling memberikan akses timbal balik terhadap visa masuk ganda selama lima tahun untuk pariwisata, bisnis, dan kunjungan anggota keluarga guna memfasilitasi pertukaran pribadi dengan lebih baik.
"China juga akan memasukkan Australia dalam program pembebasan visanya,” kata Li dalam konferensi pers bersama setelah pertemuan tahunan para pemimpin bersama Albanese.
“Kami berdua menekankan pentingnya menjaga komunikasi dan koordinasi untuk bersama-sama menjaga perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan dan sekitarnya, untuk menjaga perdamaian dan pembangunan kawasan yang paling sesuai dengan kepentingan bersama semua negara,” ujarnya.
Untuk menegaskan kembali komitmen terhadap kemitraan strategis komprehensif dengan Canberra, Li mengatakan: “Kami juga saling bertukar pandangan secara jujur mengenai beberapa perbedaan dan ketidaksepakatan dan sepakat untuk mengaturnya dengan baik.”
Li meminta Canberra untuk mendukung masuknya Hong Kong menjadi Mitra Ekonomi Komprehensif Regional, sebuah kesepakatan perdagangan di antara negara-negara Asia Pasifik.
Sementara itu, Albanese mengatakan kedua pihak telah menandatangani kesepakatan untuk "bekerja sama lebih jauh mengenai aksi iklim, pendidikan, kebudayaan, dan untuk meningkatkan perjanjian perdagangan bebas."
Dalam pernyataannya kepada wartawan, Albanese menyebutkan bahwa kedua pihak telah melakukan dialog "yang membangun" dan sepakat untuk mengembangkan hubungan perdagangan dan investasi selain menangani perubahan iklim.
Mengakui China sebagai kekuatan regional dan global, Albanese mengatakan Beijing memiliki peran “dalam menjaga kawasan kita tetap terbuka, stabil, dan sejahtera.”
“Sebagai negara dengan sejarah, sistem politik, dan nilai-nilai yang berbeda, kami akan bekerja sama dengan China,” tambahnya.
Dia mengatakan kedua pihak juga membahas “meningkatkan komunikasi militer-ke-militer untuk menghindari insiden.” “Kami akan berdiskusi tentang bagaimana hal itu dapat diterapkan dalam praktiknya,” tambahnya.
Perdana Menteri Australia mengatakan dia juga mengangkat “masalah dampak invasi Rusia ke Ukraina” kepada Li.
“Mengenai sifat diskusi, pada beberapa isu ada kesepakatan langsung, pada beberapa isu lain tidak ada. Kita punya perbedaan pendapat, tapi penting bagi kita untuk bisa mengungkapkannya, agar kita bisa bersikap konstruktif dalam hal ini,” ujarnya.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: China akan masukkan Australia dalam program bebas visa
Berita Terkait
Menpora optimis timnas Indonesia bersaing grup C meski ada Jepang, Australia dan Arab Saudi
Sabtu, 29 Juni 2024 9:44 Wib
Drawing PD zona Asia, Indonesia bersama Jepang, Australia, Arab Saudi
Kamis, 27 Juni 2024 17:43 Wib
Australia siapkan program beasiswa untuk Indonesia Timur
Minggu, 12 Mei 2024 5:38 Wib
Pelatih U-23 Indonesia dan Australia akui kehebatan kiper Ernando Ari
Jumat, 19 April 2024 11:04 Wib
Erick Thohir terpukau penampilan Timnas Indonesia U-23 kalahkan Australia
Jumat, 19 April 2024 5:00 Wib
Empat orang ditikam saat kebaktian gereja berlangsung di Sydney Australia
Selasa, 16 April 2024 10:32 Wib
Kasus penusukan massal di Sydney Australia, Kemlu: Tak ada WNI jadi korban
Sabtu, 13 April 2024 16:56 Wib
Presiden Jokowi: ASEAN dan Australia harus perkuat kemitraan
Rabu, 6 Maret 2024 13:29 Wib