Sydney, 20/3 (Antara/AFP) - Sejumlah orang mengantri untuk memasuki sebuah kafe di Sydney yang dibuka kembali setelah menjadi tempat penyanderaan berdarah oleh seorang tokoh yang terilhami kelompok Negara Islam dan menyebabkan dua korban meninggal.
Tiga bulan sejak peristiwa menghebohkan terjadi 15 Desember, pintu Lindt Cafe bertema coklat yang terletak di Martin Place, kembali dibuka untuk umum, Jumat.
Sepetak prasasti berwarna emas ditempatkan untuk mengenang manager kafe, Tori Johnson(34) yang ditembak mati dari jarak dekat oleh penyandera, Haron Monis--kelahiran Iran dan seorang barista sekaligus ibu tiga anak, Katrina Dawson(38) yang meninggal terkena peluru terpental saat polisi menghujani tembakan ketika menyerbu gedung tersebut.
PM Negara bagian New South Wales, Mike Baird menemui staf kafetaria di dalam tempat itu sesaat sebelum dibuka kembali. Di antara staf terdapat Joel Herat yaiu pegawai yang juga bekerja pada hari penyanderaan.
"Saya katakan kepadanya bahwa kota ini bangga terhadapnya, bangga atas ketangguhannya menghadapi semua ini,"katanya kepada wartawan di luar.
Sejumlah orang membeli kopi atau minuman coklat panas ketika usaha kafe itu dibuka kembali, seperti juga banyak orang Australia lainnya membawa bunga dan meletakkannya di depan gedung setelah drama pembajakan, sehingga menjadi gunung bunga kenangan menjelang Natal tahun lalu.
"Saya tersentuh oleh kematian dua warga Sydney dalam kejadian itu," kata Alan Sexton, saat berdiri mengantri pada Jumat dengan membawa seikat bunga mawar warna-warni di tangannya.
Ia berkata bahwa kejadian itu tidak bisa membuat warga kota terpeca belah, justru semakin menyatukannya. Ia bahkan mengaku "meneteskan air mata" ketika melihat televisi menayangkan berita penyanderaan tersebut.
"Kejadian itu membuat kami bersatu," katanya kepada AFP.
Lantai dasar kafe mengalami kerusakan ketika polisi menyerbu gedung itu pada dini hari 16 Desember, menembak mati Monis, sosok yang mengaku sebagai rohaniwan dan memiliki sejarah pandangan ekstrimis.
Pemugaran dilakukan di ruang kafe dengan hiasan cerah dan jajaran coklat di dinding, sementara para pegawai melayani pembuatan kopi dan menyajikan kue-kue.
Pimpinan kafe Steve Loane mengatakan bahwa pembukaan kembali ini "merupakan awal baru yang segar bagi kami."
"Tiga bulan terakhir menjadi saat yang paling menyedihkan bagi siapa pun, perasaan naik-turun dan kesedihan tidak pergi begitu saja," katanya.
"Kini para pelanggan kembali ke toko kami dan melihat orang-orang tersenyum, itu lah kami."