"Reses merupakan kewajiban anggota DPRD, yang dilaksanakan atas perintah undang-undang nomor 23 tahun 2014 dengan tujuan yang jelas," kata Wakil Ketua DPRD Manado, Nortje Heny Van Bone, saat reses di Winangun Dua.
Van Bone menerima berbagai aspirasi yang disampaikan oleh warga maupun tokoh masyarakat dan agama, Kecamatan Malalayang, untuk diperjuangkan supaya bisa dilaksanakan pemerintah kota Manado.
Aspirasi masuk dari sejumlah tokoh masyarakat, antara lain, Jefry Tiwatu, Bonifacia Undap, Kilyon Taaray serta ketua masyarakat Gorontalo di Winangun bernama Yunus.
Bahkan Van Bone, juga langsung menghubungi kepala perangkat daerah, dalam hal ini, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Manado, Pieter Eman, untuk menyampaikan aspirasi dari masyarakat Winangun dua, tentang penerangan jalan umum, talud untuk saluran air terbuka, serta penyelesaian pemasangan paving untuk jalan di winangun Dua. Selain itu ada juga aspirasi tentang peningkatan mutu pendidikan serta keterampilan berbahasa asing.
"Semua aspirasi yang disampaikan tentu kami perjuangkan. Sebab menjadi kewajiban kami untuk mengawal apa yang sudah disampaikan, termasuk juga tentang pendidikan, karena kami yang menentukan anggaran dalam fungsi penganggaran di DPRD Manado,"kata Van Bone.
Dalam dialog itu, Van Bone, juga menyilakan masyarakat mempertanyakan tentang bantuan sosial, jaminan sosial baik kesehatan maupun ketenagakerjaan, hingga masalah kesehatan yakni wabah deman berdarah dengue (DBD) yang selalu mewabah di musim hujan seperti saat ini.
Bahkan dia juga minta agar pejabat dari dinas kesehatan, memberikan penyuluhan tentang penyakit DBD dan cara mencegah serta menanggulangi, sehingga bisa menekan jumlah kasus, bahkan mencegah kematian.
Selain itu, seperti biasanya, setiap kali menggelar reses, Wakil Ketua DPRD Manado itu juga selalu menggelar pelayanan kesehatan gratis, yang dilakukan oleh rumah sakit MMC, dengan mendatangkan tenaga kesehatan baik dokter maupun perawat ke tempat itu.
(Advertorial**)
