Manado (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) terus meningkatkan integrasi data melalui website Neraca Pangan guna mengendalikan harga kebutuhan pokok yang biasa memicu inflasi di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"Website bertujuan untuk memudahkan integrasi data antar instansi dalam mengakses informasi ketersediaan dan kebutuhan pasokan dan harga komoditas pangan," kata Kepala BI Sulut Andry Prasmuko, di Manado, Selasa.
Andry mengatakan melalui Neraca Pangan akan dengan mudah melihat apakah harga mengalami lonjakan atau penurunan secara berarti.
Juga, katanya, akan dengan mudah memantau apakah stok kebutuhan pangan di Sulut mengalami surplus atau defisit.
Sehingga, katanya, dengan cepat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) akan berkoordinasi dengan kabupaten kota maupun daerah sentra lainnya untuk memasok kebutuhan pangan di Sulut.
Bank Indonesia terus berkomitmen untuk memperkuat bauran kebijakan dalam menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
Ia menjelaskan Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan pemerintah pusat dan daerah dalam pengendalian inflasi.
Gubernur Sulut Olly Dondokambey mengatakan pihaknya berharap kepala daerah di 15 kabupaten dan kota akan terus berkoordinasi sehingga ketersediaan pangan di daerah mampu memenuhi permintaan masyarakat.
Dia mengatakan manfaatkan website Neraca Pangan sehingga mengintegrasikan data stok dan neraca pangan daerah untuk penyusunan kebijakan pengendalian inflasi, terutama untuk memperkuat kerja sama antardaerah.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BI tingkatkan integrasi data melalui website Neraca Pangan