Penghargaan Frost&Sullivan untuk Siloam Hospitals

Manado, (AntaraSulut) - Siloam Hospitals Group sekali lagi menerima penghargaan bergengsi dari Frost & Sullivan, sebagai Indonesia Healthcare Services Provider of the Year 2014.

Pencapaian ini mengukuhkan posisi Siloam sebagai penyedia layanan kesehatan terkemuka di Indonesia, kata Presiden Direktur Siloam Hospitals Group, Romeo F. Lledo saat menerima penghargaan ini.

"Saya senang melihat prestasi Siloam yang sejajar dengan perusahaan-perusahaan terbaik di Indonesia. Secara khusus, saya merasa bangga karena pengakuan ini datang dari lembaga konsultan ternama di dunia, Frost & Sullivan. Tiga kali berturut-turut kami diakui sebagai penyedia layanan kesehatan terbaik di Indonesia, dimana penilaian tersebut merupakan hasil riset pasar yang mendalam dari Frost & Sullivan," kata Romeo.

Visi Siloam Hospitals untuk mentransformasi kualitas pelayanan kesehatan tak lepas dari dukungan seluruh elemen termasuk dokter, perawat, staf manajemen, dan tak kalah penting yaitu kepercayaan yang besar dari seluruh pasien kami.

"Saya yakin penghargaan ini akan meningkatkan standar kesehatan di Indonesia, dan saya berambisi untuk menyaksikan transformasi kesehatan di Indonesia," kata Romeo.

Direktur Frost & Sullivan untuk Indonesia, Eugene Van De Weerd memberikan ucapan selamat atas keunggulan tim manajemen Siloam dalam bidang strategi bisnis, implementasi, inovasi pengembangan produk dan teknologi, manajemen nilai pelanggan dan penetrasi pasar.

"Kualitas pelayanan yang diberikan Siloam Hospitals melesat melampaui harapan rakyat Indonesia. Perusahaan yang bergerak di bidang jasa kesehatan ini nampak siap melayani permintaan pasar, baik pasien individu tanggungan sendiri (out of pocket) maupun pasien peserta BPJS. Siloam benar-benar merupakan penyedia layanan kesehatan yang inovatif, yang mampu bersaing dalam hal pengelolaan keuangan, kualitas layanan, dan nilai pemegang saham," kata Eugene.

Indonesia adalah salah satu negara dengan populasi terbanyak dan perkembangan sosial-ekonomi yang tinggi. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu pasar kesehatan terbesar di Asia Tenggara. Permintaan mendasar akan makanan, air bersih, energi dan layanan kesehatan diprediksi akan meningkat seiring bertambahnya populasi manusia.

Sementara itu kurangnya penyediaan layanan kesehatan di berbagai pelosok serta tingginya jumlah insiden penyakit tidak menular menjadi tantangan besar bagi industri penyedia layanan kesehatan di Indonesia.

Direktur Pengembangan Strategi Siloam Hospitals Group, dr. Anang Prayudi mengatakan, berencana untuk mencapai pertumbuhan sekitar 30-40% baik melalui proyek baru maupun penggabungan dan akuisisi. Rencana kami untuk memperluas dan memperkuat posisi Siloam yaitu dengan membangun rumah sakit baru, melakukan ekspansi pada rumah sakit yang sedang beroperasi, dan juga memanfaatkan peluang akuisisi rumah sakit.

Meningkatnya jumlah penduduk Indonesia dengan ekonomi kelas menengah dan atas berdampak terhadap permintaan pelayanan kesehatan yang berkualitas. '

Chief Operations Officer, dr. Andry menjelaskan, membuka Puskesmas dengan konsep Public Private Partnership (PPP) atau Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS).

"Ini adalah KPS pertama di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat kurang mampu. Saat ini kami memiliki 250 tempat tidur pasien dan sudah 90% terpakai. Kami juga mengembangkan UPH Medical Science (UPHMS) untuk mensinergikan pendidikan, penelitian, dan pelayanan kesehatan," kata dr Andry.

TENTANG SILOAM

Siloam adalah anak perusahaan PT Lippo Karawaci Tbk. (“LPKR”). LPKR adalah salah satu perusahaan properti publik terbesar di Indonesia berdasarkan total aset dan pendapatan, yang memiliki sediaan tanah (land bank) yang luas dan pendapatan berkesinambungan yang kokoh. Bisnis LPKR meliputi Perumahan (Residential/Township), Mall, Rumahsakit, Hotel dan Pengelola Aset (Asset Management). Siloam terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan nama singkat “SILO”, dan saat ini mempunyai kapitalisasi pasar sebesar Rp18,0 triliun atau USD 1.54 miliar tertanggal 19 September 2014.