Purwokerto (ANTARA) - Politikus dan budayawan Soegeng Rahardjo Djarot yang akrab disapa Eros Djarot mengatakan salah satu tugas wartawan yang harus dilakukan saat ini adalah memberikan pencerahan kepada masyarakat.
"Sekarang kan perang narasi ya dan sekarang pencitraan itu segalanya, sehingga tugas wartawan adalah memberikan pencerahan," katanya di sela kegiatan dialog kebudayaan di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (2/3) malam.
Ia pun mencontohkan pejabat yang kinerjanya tidak jelas justru mendapat banyak pujian karena pencitraannya sangat kuat, padahal nilai rapornya nol jika ditinjau dari sisi politik, ekonomi, budaya, dan sebagainya.
Selain itu, dia juga menyoroti keberadaan buzzer yang dalam kaitannya dengan isu 'kadrun' lawan cebong.
Bagi kelompok yang disebut "cebong", kata dia, apa pun yang dilakukan oleh kelompok "kadrun" selalu buruk dan sebaliknya.
"Kalian ini (wartawan, red) yang sebenarnya bisa melakukan pencerahan karena narasi itu penting, dan sekarang perang narasi," kata pendiri tabloid DeTik yang diberedel oleh pemerintahan orde baru itu.
Menurut dia, wartawan atau media massa merupakan satu-satunya senjata untuk membangkitkan dan membangun Indonesia kembali.
Terkait dengan hal itu, Eros mengatakan sekarang waktunya wartawan untuk berpihak namun dengan keberpihakan yang jelas.
"Saya menganggap bahwa negeri ini sedang darurat mafia dan bagaimana negeri ini sudah tercengkeram begitu jauh. Yang bisa membebaskan itu satu, sampai ada istilah no viral no justice," jelasnya.
Oleh karena itu, dia benar-benar mengharapkan peran wartawan dalam memberi pencerahan kepada masyarakat.
Ia mengaku mendapat kabar jika ada salah satu media nasional yang meminta wartawannya untuk tidak lagi memberitakan masalah forum korban mafia tanah.
"Mungkin banyak lagi, justru keberanian itu yang saya harapkan dari kalian. Saya tahulah mungkin pimpinan redaksi kalian yang mempunyai otoritas akhir untuk masuk dan tidaknya (berita)," kata Koordinator Komite Indonesia Bebas Mafia itu.
Ia juga meminta wartawan untuk menjadi the agent of truth (agen kebenaran) karena setahu dirinya hal itu sesuai tuntutan masyarakat.
Dalam kesempatan itu, Eros juga mengharapkan masyarakat madani (civil society) dapat terbangun dari berbagai daerah dengan menunjukkan peradaban asli Indonesia.
"Kalau Jakarta tuh jadi pusat 'pembusukan' peradaban, saya berharap justru dari daerah-daerah terbangun Indonesia yang asli dalam peradaban, artinya peradaban yang bersifat natural dan kulturnya bangsa sendiri," katanya menegaskan.
Ia mengatakan jika partai-partai sudah tidak berfungsi menampung aspirasi dan perjuangan rakyat, maka saatnya masyarakat madani itu dibangun.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Eros Djarot: Tugas wartawan memberikan pencerahan kepada masyarakat
Berita Terkait
Yasonna diganti dari jabatan Menkumham, PDIP tidak masalahkan
Senin, 19 Agustus 2024 20:15 Wib
PDI Perjuangan ajak PKS usung Ahok di Pilkada Jakarta
Selasa, 13 Agustus 2024 15:43 Wib
Tolak RUU MK, PDIP komunikasi dengan fraksi lain di DPR
Selasa, 28 Mei 2024 15:23 Wib
Aktivis pembakar bendera PDIP akan dilaporkan ke polisi
Sabtu, 5 Agustus 2023 20:07 Wib
PDIP tolak politik identitas dengan menggunakan agama
Sabtu, 15 April 2023 22:07 Wib
Djarot minta Anies evaluasi program Pemprov DKI buat rakyat
Rabu, 22 Juni 2022 14:57 Wib
Ahok-Djarot menang di tempat Habib Rizieq mencoblos
Rabu, 15 Februari 2017 17:18 Wib
Ahok-Djarot Unggul di TPS Tempat Agus Mencoblos
Rabu, 15 Februari 2017 16:33 Wib