Manado (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) memproyeksikan ekonomi Sulawesi Utara (Sulut) tahun 2022 tumbuh pada level 4,5-5,3 persen.
"Berdasarkan indikator dini serta hasil survei Bank Indonesia perbaikan perekonomian Sulawesi Utara yang diperkirakan masih akan berlanjut hingga akhir tahun 2022," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara, Andry Prasmuko, di Manado, Selasa.
Selain itu, kata Andry pertumbuhan ekonomi daerah ini bias dari perkembangan ekonomi nasional yang cukup baik,karena itu proyeksi Bank Indonesia akan terjadi pertumbuhan 4,5-5,3 persen.
“Kenaikan aktivitas sosial ekonomi masyarakat sejalan dengan akselerasi vaksinasi dan kasus COVID-19 yang semakin melandai menjadi faktor pendorong utama kinerja perekonomian Sulawesi Utara pada 2021 sampai dengan 2022, tercermin dari tumbuhnya LU Perdagangan dan LU Transportasi,” kata Andry.
Dia menjelaskan dari sisi permintaan, kinerja perekonomian Sulawesi Utara didukung oleh menguatnya kinerja konsumsi rumah tangga dan ekspor.
Andry mengatakan ekspor khususnya komoditas minyak nabati sejalan dengan kenaikan harga komoditas di tengah permintaan dari negara mitra yang tetap terjaga.
Di tengah gejolak ekonomi global yang belum mereda ekonomi Indonesia terus menunjukkan ketahanan dan prospek yang baik. Berdasarkan realisasi sampai dengan triwulan III 2022, perbaikan ekonomi nasional terus berlanjut dan bias ke atas pada 2022 dan tetap tinggi pada 2023.
Andry mengatakan berbagai indikator Oktober 2022 dan hasil survei terkini Bank Indonesia, seperti keyakinan konsumen, penjualan eceran, dan Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur mengindikasikan terus berlangsungnya proses pemulihan ekonomi domestik.
Dari sisi eksternal, kinerja ekspor diperkirakan akan tetap kuat, khususnya batu bara, CPO, besi, dan baja, serta ekspor jasa, seiring dengan permintaan beberapa mitra dagang utama yang masih kuat didukung kebijakan pemerintah.