DPRD Minut Paripurna HUT Kabupaten
"Ini sebagai tantangan, dimana hari ulang tahun ke- 10 Kabupaten Minahasa Utara, merupakan momentum dalam mencari pemecahannya untuk memperbaiki yang masih kurang serta meningkatkan capaian-capaian menuju daerah yang sejahtera," kata Singal.
Minahasa Utara, (ANTARA Sulut) - DPRD Minahasa Utara (Minut) menggelar rapat paripurna istimewa dalam rangka memperingat Hari Ulang Tahun (HUT) ke– 10 daerah setempat, Rabu (27/11).
Rapat paripurna dengan nuansa adat Minahasa tersebut dipimpin Ketua DPRD Minut, Berty Kapojos didampingi Wakil Ketua, Ruddy Kolulu dan Indrakusuma Oley yang dihadiri Wakil Gubernur, Djouhari Kansil, Bupati, Sompie Singal, Wakil Bupati, Yulisa Baramuli dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah.
Selanjutnya anggota DPRD setempat, Sekretaris Daerah Minut, Johannes Rumambi, para Asisten, Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), tokoh agama dan tokoh masyarakat, jajaran Pemerintahan Kabupaten dan Kota se Sulut, hukum tua, lurah serta siswa-siswi SMP maupun SMA/SMK sederajad.
"Minahasa Utara kini sudah banyak kemajuan serta prestasi dan semuanya berkat dukungan dan partisipasi elemen masyarakat," ujar Bupati Minut, Sompie Singal dalam sambutannya.
Singal mengatakan, di HUT ke-10 ini biarlah seluruh komponen masyarakat bergandengan tangan dengan memberikan dukungan serta partisipasi aktif dalam pembangunan.
Dia pun memberikan gambaran tentang Kabupaten Minahasa Utara, di tengah-tengah berbagai keberhasilan yang diraih daerah itu, ada 18 ribu lebih penduduk miskin serta delapan ribu lebih penganggur.
Singal pun mengakui masih rendahnya sumber daya manusia didalam pemerintahannya, sehingga berakibat kurang maksimalnya layanan kepada warga.
"Ini sebagai tantangan, dimana hari ulang tahun ke- 10 Kabupaten Minahasa Utara, merupakan momentum dalam mencari pemecahannya untuk memperbaiki yang masih kurang serta meningkatkan capaian-capaian menuju daerah yang sejahtera," kata Singal.
Namun demikian dikatakan Singal, sejak Kabupaten Minut berdiri pada 20 November 2003 silam, kemajuan daerah makin terasa hingga saat ini, dimana pertumbuhan ekonomi selang 2005 baru mencapai 5,3 persen, sedangkan di 2012 lalu naik mencapai 6,3 persen.
"Dari capaian tersebut untuk tahun ini pertumbuhan ekonomi dipatok 7,3 persen," kata Singal menjelaskan.
Sementara itu nilai investasi di Minahasa Utara hingga 2013 kata Singal, berjumlah 66 miliar dengan 6000 pelaku usaha yang penyerapan tenaga kerjanya mencapai 19 ribu jiwa.
Bahkan kata Singal, hal paling membanggakan dan terbilang fenomenal adalah daerah Minahasa Utara mendapatkan pengahargaan Adipura sebagai salah satu daerah terbersih selang lima tahun berturut - turut sejak 2009 hingga 2013.
Selain itu kata dia, Minut sudah dua kali mendapat penghargaan sebagai Kabupaten sehat, juga penghargaan dalam hal penanaman pohon dalam program satu miliar, daerah penangkaran penyu serta sederet penghargaan lainnya," kata Singal bangga.
Dari situlah kata Singal, visi Minut sebagai daerah tujuan wisata 2015 menjamin kesejahteraan masyarakat.
Namun demikian lanjut Singal, dari visi itu, diyakinkannya bila Minut sebagai daerah potensi pertambangan, tidak akan bertentangan dengan investasi tersebut.
Dikatakannya, semua perusahaan yang ada di Minut segalanya berbasis lingkungan atau ramah lingkungan.
"Seiring bertumbuh kembangnya pembangunan, tetapi tetap mempertahankan lingkungan hidup," kata Singal.
Di sisi lainya kata Singal, dengan luas lahan Kelapa Minut mencapai 47 ribu hektare dengan hasil olahannya sekitar 43 ribu ton pertahun menjanjikan bila potensi dibidang pertanian merupakan sektor primadona Minut bersumber dari kelapa.
Menurut Singal, pemerintah Minut yang didalamnya melibatkan unsur masyarakat, tengah mengadakan Revitalisasi Pala.
Pun demikian potensi buah di Minut kata Sompie, akan dimaksimalkan lewat pendirian pabrik buah kaleng, yang tak terleppas dari pembangunan pasar modern untuk menjual hasil pertanian rakyat itu.
Dia pun mengakui, selama kepemimpinanya terus berupaya mendorong reformasi birokrasi, sekaligus mengingatkan kepada para pejabat di lingkup pemerintah Kabupaten Minut, untuk meninggalkan budaya saling menjatuhkan antar satu dengan lainnya.
Sompie juga dalam kesempatan itu mengucapkan terima kasih kepada para pendiri Minut, yang kini berhimpun dalam IPMU (Ikatan Pendiri Minahasa Utara)
Sebelumnya Wakil Gubernur Sulut, Djouhari Kansil mengatakan, Minut sudah menunjukkan kemajuannya dalam berbagai bidang.
"Diharapkan terus dipacu untuk lebih baik dan semua bersatu untuk pacu pembangunan Minut menuju daerah yang lebih baik," kata Kansil saat membacakan sambutan mewakili Gubernur Sulut.
Kesempatan itupun Kansil menyampaikan titipan permohmemohon maaf atas ketidak hadiran Gubernur Sulut oleh karena memiliki tugas yang lebih penting untuk kemajuan daerah Sulawesi Utara.
Rapat Paripurna tersebut berlangsung penuh kekeluargaan dan keakraban.
Diketahui, kegiatan HUT Minut sebenarnya ditetapkan setiap 20 November, namun peringatan tersebut ditunda pada Rabu (27/11) mengingat ditanggal tersebut ada agenda pembukaan Pekan Olahraga Nasional Korpri yang terlaksana di Stadion Maesa Tondano, Kabupaten Minahasa.
Rapat paripurna dengan nuansa adat Minahasa tersebut dipimpin Ketua DPRD Minut, Berty Kapojos didampingi Wakil Ketua, Ruddy Kolulu dan Indrakusuma Oley yang dihadiri Wakil Gubernur, Djouhari Kansil, Bupati, Sompie Singal, Wakil Bupati, Yulisa Baramuli dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah.
Selanjutnya anggota DPRD setempat, Sekretaris Daerah Minut, Johannes Rumambi, para Asisten, Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), tokoh agama dan tokoh masyarakat, jajaran Pemerintahan Kabupaten dan Kota se Sulut, hukum tua, lurah serta siswa-siswi SMP maupun SMA/SMK sederajad.
"Minahasa Utara kini sudah banyak kemajuan serta prestasi dan semuanya berkat dukungan dan partisipasi elemen masyarakat," ujar Bupati Minut, Sompie Singal dalam sambutannya.
Singal mengatakan, di HUT ke-10 ini biarlah seluruh komponen masyarakat bergandengan tangan dengan memberikan dukungan serta partisipasi aktif dalam pembangunan.
Dia pun memberikan gambaran tentang Kabupaten Minahasa Utara, di tengah-tengah berbagai keberhasilan yang diraih daerah itu, ada 18 ribu lebih penduduk miskin serta delapan ribu lebih penganggur.
Singal pun mengakui masih rendahnya sumber daya manusia didalam pemerintahannya, sehingga berakibat kurang maksimalnya layanan kepada warga.
"Ini sebagai tantangan, dimana hari ulang tahun ke- 10 Kabupaten Minahasa Utara, merupakan momentum dalam mencari pemecahannya untuk memperbaiki yang masih kurang serta meningkatkan capaian-capaian menuju daerah yang sejahtera," kata Singal.
Namun demikian dikatakan Singal, sejak Kabupaten Minut berdiri pada 20 November 2003 silam, kemajuan daerah makin terasa hingga saat ini, dimana pertumbuhan ekonomi selang 2005 baru mencapai 5,3 persen, sedangkan di 2012 lalu naik mencapai 6,3 persen.
"Dari capaian tersebut untuk tahun ini pertumbuhan ekonomi dipatok 7,3 persen," kata Singal menjelaskan.
Sementara itu nilai investasi di Minahasa Utara hingga 2013 kata Singal, berjumlah 66 miliar dengan 6000 pelaku usaha yang penyerapan tenaga kerjanya mencapai 19 ribu jiwa.
Bahkan kata Singal, hal paling membanggakan dan terbilang fenomenal adalah daerah Minahasa Utara mendapatkan pengahargaan Adipura sebagai salah satu daerah terbersih selang lima tahun berturut - turut sejak 2009 hingga 2013.
Selain itu kata dia, Minut sudah dua kali mendapat penghargaan sebagai Kabupaten sehat, juga penghargaan dalam hal penanaman pohon dalam program satu miliar, daerah penangkaran penyu serta sederet penghargaan lainnya," kata Singal bangga.
Dari situlah kata Singal, visi Minut sebagai daerah tujuan wisata 2015 menjamin kesejahteraan masyarakat.
Namun demikian lanjut Singal, dari visi itu, diyakinkannya bila Minut sebagai daerah potensi pertambangan, tidak akan bertentangan dengan investasi tersebut.
Dikatakannya, semua perusahaan yang ada di Minut segalanya berbasis lingkungan atau ramah lingkungan.
"Seiring bertumbuh kembangnya pembangunan, tetapi tetap mempertahankan lingkungan hidup," kata Singal.
Di sisi lainya kata Singal, dengan luas lahan Kelapa Minut mencapai 47 ribu hektare dengan hasil olahannya sekitar 43 ribu ton pertahun menjanjikan bila potensi dibidang pertanian merupakan sektor primadona Minut bersumber dari kelapa.
Menurut Singal, pemerintah Minut yang didalamnya melibatkan unsur masyarakat, tengah mengadakan Revitalisasi Pala.
Pun demikian potensi buah di Minut kata Sompie, akan dimaksimalkan lewat pendirian pabrik buah kaleng, yang tak terleppas dari pembangunan pasar modern untuk menjual hasil pertanian rakyat itu.
Dia pun mengakui, selama kepemimpinanya terus berupaya mendorong reformasi birokrasi, sekaligus mengingatkan kepada para pejabat di lingkup pemerintah Kabupaten Minut, untuk meninggalkan budaya saling menjatuhkan antar satu dengan lainnya.
Sompie juga dalam kesempatan itu mengucapkan terima kasih kepada para pendiri Minut, yang kini berhimpun dalam IPMU (Ikatan Pendiri Minahasa Utara)
Sebelumnya Wakil Gubernur Sulut, Djouhari Kansil mengatakan, Minut sudah menunjukkan kemajuannya dalam berbagai bidang.
"Diharapkan terus dipacu untuk lebih baik dan semua bersatu untuk pacu pembangunan Minut menuju daerah yang lebih baik," kata Kansil saat membacakan sambutan mewakili Gubernur Sulut.
Kesempatan itupun Kansil menyampaikan titipan permohmemohon maaf atas ketidak hadiran Gubernur Sulut oleh karena memiliki tugas yang lebih penting untuk kemajuan daerah Sulawesi Utara.
Rapat Paripurna tersebut berlangsung penuh kekeluargaan dan keakraban.
Diketahui, kegiatan HUT Minut sebenarnya ditetapkan setiap 20 November, namun peringatan tersebut ditunda pada Rabu (27/11) mengingat ditanggal tersebut ada agenda pembukaan Pekan Olahraga Nasional Korpri yang terlaksana di Stadion Maesa Tondano, Kabupaten Minahasa.