Wapres RI dukung Pemerintah Saudi Arabia pelopori gerakan Islam moderat
Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden RI ma'ruf Amin mendukung Pemerintah Saudi Arabia memelopori gerakan Islam Wasathiyah atau Islam moderat yang kini menjadi perhatian serius di berbagai negara di dunia.
Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Agama RI Zainut Tauhid Sa'adi dalam keterangan persnya seusai mendampingi Wapres menerima kunjungan kehormatan Menteri Urusan Islam, Dakwah, dan Penyuluh Kerajaan Saudi Arabia H.E. Abdullatif bin Abdulazis Al-Syaikh, di Jakarta, Jumat.
“Bapak Wakil Presiden memberikan dukungan, Pemerintah Arab Saudi mengambil posisi terdepan dalam memelopori gerakan Islam Wasathiyah ini,” tutur Zainut Tauhid dalam siaran pers yang diterima dari Biro Pers, Media, dan Informasi (BPMI) Sekretariat Wakil Presiden di Jakarta, Jumat.
Zainut menyampaikan dalam pertemuan tersebut Wapres mengenang sejarah para ulama Indonesia yang dahulu menuntut ilmu agama di Saudi Arabia. Ia menceritakan bahwa ilmu yang didapat sangat aplikatif untuk diimplementasikan di Indonesia dengan latar belakang masyarakat yang beragam.
"Bapak Wakil Presiden menyampaikan bahwa dulu ulama-ulama kita yang belajar di Tanah Suci, mereka adalah ulama yang kemudian memiliki santri, murid yang kemudian kembali ke Indonesia menyebarkan Islam secara damai dan di antara mereka menjadi pejuang-pejuang untuk melawan penjajah,” jelas Zainut.
Di sisi lain, tambahnya, hal yang menjadi tema pembicaraan dalam pertemuan ini adalah tentang peningkatan kerja sama antara kedua negara. Wapres memandang kerja sama yang telah terjalin sejak lama harus dipertahankan dan dikembangkan pada aspek lainnya.
"Hubungan ini sudah menjadi hubungan yang cukup panjang dan insyaallah ke depan akan ditingkatkan, baik dalam bentuk hubungan bilateral antara kedua negara dan peningkatan dalam rangka membangun peradaban dunia,” imbuh Zainut.
Terkait penanganan pandemi COVID-19, kata Zainut, Wapres memberikan apresiasi atas komitmen yang diberikan Pemerintah Saudi Arabia sehingga penyelenggaraan umrah dapat berjalan dengan lancar. Ia berharap agar kondisi baik ini dapat terus berlanjut hingga musim haji nanti.
"Pemerintah Indonesia sangat mengharapkan selalu mudah-mudahan dalam musim haji tahun ini diberikan kesempatan untuk bisa menunaikan ibadah haji,” terangnya.
Zainut menyampaikan Wapres menyambut baik rencana diselenggarakannya Muktamar Islami Tingkat Asia, di mana Indonesia akan menjadi tuan rumah dengan tema "Khairah Ummah" (sebaik-baiknya umat) yang sangat relevan dengan kehidupan bermasyarakat.
"Bapak Wakil Presiden memberikan arahan, ini menjadi tema yang penting untuk diperkuat, karena kita ingin mengembalikan kejayaan umat Islam, khairah ummah, seperti pada masa-masa zaman sebelumnya, pada zaman awal, yaitu pada zaman Rasulullah dan para sahabat,” jelas Zainut.
Selain Menteri Urusan Islam, Dakwah, dan Penyuluh Kerajaan Saudi Arabia, hadir dalam pertemuan ini Duta Besar Saudi Arabia untuk Indonesia Esam A. Abid Althagafi, Atase Agama Kedutaan Saudi Arabia Ahmad Bin Isa Al Hazimiy, Deputi Urusan Luar Negeri Awad Al Inzi, Direktur Urusan Islam Abdul Aziz Al Hamdan, dan Mohamed Abdulwahed Alarifi.
Sementara Wapres dalam pertemuan tersebut didampingi Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi, Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Setwapres Suprayoga Hadi, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin, Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, dan Masykuri Abdillah, serta Plh. Asisten Deputi Hubungan Luar Negeri Sekretariat Wapres Amri Kusumawardana.
Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Agama RI Zainut Tauhid Sa'adi dalam keterangan persnya seusai mendampingi Wapres menerima kunjungan kehormatan Menteri Urusan Islam, Dakwah, dan Penyuluh Kerajaan Saudi Arabia H.E. Abdullatif bin Abdulazis Al-Syaikh, di Jakarta, Jumat.
“Bapak Wakil Presiden memberikan dukungan, Pemerintah Arab Saudi mengambil posisi terdepan dalam memelopori gerakan Islam Wasathiyah ini,” tutur Zainut Tauhid dalam siaran pers yang diterima dari Biro Pers, Media, dan Informasi (BPMI) Sekretariat Wakil Presiden di Jakarta, Jumat.
Zainut menyampaikan dalam pertemuan tersebut Wapres mengenang sejarah para ulama Indonesia yang dahulu menuntut ilmu agama di Saudi Arabia. Ia menceritakan bahwa ilmu yang didapat sangat aplikatif untuk diimplementasikan di Indonesia dengan latar belakang masyarakat yang beragam.
"Bapak Wakil Presiden menyampaikan bahwa dulu ulama-ulama kita yang belajar di Tanah Suci, mereka adalah ulama yang kemudian memiliki santri, murid yang kemudian kembali ke Indonesia menyebarkan Islam secara damai dan di antara mereka menjadi pejuang-pejuang untuk melawan penjajah,” jelas Zainut.
Di sisi lain, tambahnya, hal yang menjadi tema pembicaraan dalam pertemuan ini adalah tentang peningkatan kerja sama antara kedua negara. Wapres memandang kerja sama yang telah terjalin sejak lama harus dipertahankan dan dikembangkan pada aspek lainnya.
"Hubungan ini sudah menjadi hubungan yang cukup panjang dan insyaallah ke depan akan ditingkatkan, baik dalam bentuk hubungan bilateral antara kedua negara dan peningkatan dalam rangka membangun peradaban dunia,” imbuh Zainut.
Terkait penanganan pandemi COVID-19, kata Zainut, Wapres memberikan apresiasi atas komitmen yang diberikan Pemerintah Saudi Arabia sehingga penyelenggaraan umrah dapat berjalan dengan lancar. Ia berharap agar kondisi baik ini dapat terus berlanjut hingga musim haji nanti.
"Pemerintah Indonesia sangat mengharapkan selalu mudah-mudahan dalam musim haji tahun ini diberikan kesempatan untuk bisa menunaikan ibadah haji,” terangnya.
Zainut menyampaikan Wapres menyambut baik rencana diselenggarakannya Muktamar Islami Tingkat Asia, di mana Indonesia akan menjadi tuan rumah dengan tema "Khairah Ummah" (sebaik-baiknya umat) yang sangat relevan dengan kehidupan bermasyarakat.
"Bapak Wakil Presiden memberikan arahan, ini menjadi tema yang penting untuk diperkuat, karena kita ingin mengembalikan kejayaan umat Islam, khairah ummah, seperti pada masa-masa zaman sebelumnya, pada zaman awal, yaitu pada zaman Rasulullah dan para sahabat,” jelas Zainut.
Selain Menteri Urusan Islam, Dakwah, dan Penyuluh Kerajaan Saudi Arabia, hadir dalam pertemuan ini Duta Besar Saudi Arabia untuk Indonesia Esam A. Abid Althagafi, Atase Agama Kedutaan Saudi Arabia Ahmad Bin Isa Al Hazimiy, Deputi Urusan Luar Negeri Awad Al Inzi, Direktur Urusan Islam Abdul Aziz Al Hamdan, dan Mohamed Abdulwahed Alarifi.
Sementara Wapres dalam pertemuan tersebut didampingi Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi, Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Setwapres Suprayoga Hadi, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin, Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, dan Masykuri Abdillah, serta Plh. Asisten Deputi Hubungan Luar Negeri Sekretariat Wapres Amri Kusumawardana.