Manado (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, melalui Dinas Perhubungan setempat segera mengoperasikan bus Trans Banyumas yang merupakan bantuan dari Kementerian Perhubungan lewat program buy the service (BTS).
"Rencananya akan diluncurkan pada awal Desember. Kementerian Perhubungan punya program buy the service (BTS), beli layanan. Jadi, bantuan yang diberikan kepada pemerintah daerah bukan anggaran, tapi dalam bentuk layanan kepada masyarakat dan di Banyumas program BTS ini dinamakan Trans Banyumas," kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Banyumas Agus Nur Hadie di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat.
Ia mengakui peluncuran Trans Banyumas tersebut sempat direncanakan pada Juli 2021, namun ditunda hingga Desember 2021 karena lelang pengadaan busnya mundur dari perencanaan.
Oleh karena lelangnya mundur, kata dia, berdampak pada perakitan armada yang membutuhkan waktu paling tidak dua hingga tiga bulan.
"Pekan ketiga November ini kelihatannya sudah ada yang jadi, sehingga persiapan-persiapan administrasi, pembekalan pengemudi akan kami laksanakan minggu depan," katanya.
Ia mengatakan jumlah armada Trans Banyumas yang akan disiapkan sebanyak 52 unit, namun yang dioperasikan hanya 46 bus, sedangkan enam bus lainnya sebagai cadangan.
Menurut dia, armada tersebut sementara ini hanya melayani tiga dari enam koridor yang direncanakan sebelumnya.
"Kami semula mengusulkan enam koridor, namun karena anggaran pendukung operasional dari Kementerian Perhubungan dikurangi, akhirnya jumlah koridornya dikurangi. Bahkan, beberapa rute juga dikurangi, seperti rute yang direncanakan sebelumnya Ajibarang-Kebondalem dipangkas menjadi Ajibarang-Pasar Pon serta rute Baturraden-Banyumas dipangkas menjadi Baturraden-Patikraja," katanya menjelaskan.
Koridor I Pasar Pon-Terminal Ajibarang melewati rute Halte Pasar Pon-Jalan Jenderal Soedirman-Jalan Yos Sudarso-Jalan Raya Purwokerto Cilongok-Terminal Karanglo Cilongok-Jalan Raya Cilongok Ajibarang-Terminal Ajibarang dan sebaliknya.
Koridor II Terminal Notog Patikraja-Terminal Baturraden dengan rute Terminal Notog Patikraja-Jalan Raya Patikraja-Jalan Tanjung-Jalan Pahlawan-Jalan Mayjend Sutoyo-Jalan Jenderal Soedirman-Alun-Alun Purwokerto-Jalan Masjid-Jalan Gatot Soebroto-Jalan Overstate Isdiman-Jalan Prof DR HR Boenyamin-Jalan Raya Baturraden-Terminal Baturraden dan sebaliknya.
Kemudian, Koridor III Terminal Bulupitu-Terminal Kebondalem dengan rute Terminal Bus Tipe A Bulupitu-Jalan Sultan Agung-Jalan Suwatio-Jalan Gerilya-Bundaran Berkoh-Jalan Gerilya-Jalan Veteran-Jalan Jenderal Soedirman-Jalan KS Tubun-Jalan Raya Beji Karangsalam-Universitas Wijayakusuma-Jalan Candrawijaya-Jalan Suparto-Jalan Moch Besar-Jalan Raya Baturaden-Jalan Sunan Ampel-Jalan Sunan Bonang-Jalan Raya Karangcegak-Jl Hasyim Asy'ari Kembaran-Universitas Muhammadiyah Purwokerto-Jalan KH Ahmad Dahlan-Jl. Raden Patah-Jalan Dr Gumbreg-Jalan Gerilya Timur-Jalan Jenderal Soedirman-Jalan Jenderal Soeprapto-Terminal Kebondalem dan sebaliknya.
Lebih lanjut, Agus mengharapkan ke depannya koridor tersebut dapat dikembangkan sesuai dengan rencana awal yang salah satunya dapat membentuk angkutan aglomerasi karena salah satu koridornya menghubungkan Purwokerto dengan Kroya, Kabupaten Cilacap, dan terkoneksi dengan Trans Jateng.
Terkait dengan tarif, dia mengatakan untuk sementara gratis karena hingga saat ini, belum ada Peraturan Menteri Perhubungan mengenai tarif bus program BTS.
"Jadi selama peraturan tersebut belum terbit, masih gratis. Program ini untuk mengubah pola pikir atau kebiasaan masyarakat secara perlahan meninggalkan kendaraan pribadi dan menggantinya dengan menggunakan angkutan umum, karena angkutan umum program BTS ini aman, nyaman, dan pasti," katanya.
Kendati demikian, dia mengatakan masyarakat yang hendak menggunakan bus Trans Banyumas terlebih dahulu harus mengunduh dan menginstal aplikasi Teman Bus pada telepon pintarnya guna mengetahui rute, halte terdekat, jadwal kedatangan bus, dan sebagainya.