Manado, (Antara News) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) yang merekomendasikan agar Laksamana Pertama (laut) Jahja Daniel Dharma alias John Lie, diberikan penghargaan pahlawan nasional akhirnya telah resmi diakui oleh pemerintah pusat.
"Pemprov Sulut sudah menerima piagam penghargaan dari LPK Kebangsaan Indonesia tentang keberadaan status John Lie, yang turut berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia," kata Pelaksana tugas Sekretaris Provinsi Sulut Rachmat Mokodongan, di Manado, Senin.
John Lie merupakan salah satu putra terbaik Sulut yang dilahirkan dan dibesarkan di Kanaka (Kampung Cina) kini Kelurahan Pinaesaan Kecamatan Wenang, kota Manado.
Mokodongan memberikan apresiasi yang tinggi sekaligus ucapan terima kasih, karena apa yang telah dilakukan Pemprov Sulut telah menjadi kenyataan bahwa putra terbaik Sulut bisa menjadi pahlawan nasional, sehingga pahlawan nasional asal Sulut ketambahan lagi.
"Jiwa kepahlawanan John Lie kiranya akan terus berkobar bagi kemajuan pembangunan di Sulut, walau ia telah tiada namun perjuangannya akan selalu dikenang," katanya sambil menyebut usulan LPK Kebangsaan Indonesia Bersatu agar nama John Lie dimasukan dalam situs Sulut, seperti pemberian nama jalan atau gedung bersejarah.
Eddy Kusuma dari LPK Kebangsaan Indonesia Bersatu mengatakan, selain Sulut pengakuan agar Laksma John Lie bisa menjadi pahlawan nasional juga datang dari DKI Jakarta, Sumatera Utara dan Aceh serta hampir 100 ormas lainnya.
Alasannya John Lie yang tinggal di Jakarta ketika proklamasi 17 agustus 1945, terpanggil untuk membela Indonesia, tercata Ia bergabung dengan Laskar Rakyat (AL) dengan pangkat klasi II waktu itu, dengan kapal Butlaw sering mengangkut bahan makanan berupa sayur mayur dari pelabuhan bilik labuan batu Sumut dan Aceh di bawah ke Singapura.
Dari Singapura John Lie dinilai oleh pemerintah Indonesia sangat berani melakukan seludupan senjata ke Sumatera Utara guna membantu para pejuang Indonesia waktu itu.
Kusuma mengatakan, dengan demikian Sulut kembali ketambahan seorang pahlawan nasional setelah DR Sam Ratulangi, Wolter Robert Mongisidi dan Ibu Maria Walanda Maramis.
Ia menambahkan, pihaknya waktu dekat ini akan mengusulkan pemerintah pusat agar TB Simatupang, Hugeng Imam Santoso, Ali Sadikin dan Achmad Taher untuk menjadi pahlawan nasional. (*)