Manado (ANTARA) - Organisasi bantuan medis dan kemanusiaan MER-C menyatakan keprihatinan atas kudeta militer terhadap pemerintahan demokratis di Myanmar, serta menyoroti soal kelangsungan Rumah Sakit Indonesia di Rakhine dalam situasi politik yang memanas ini.
MER-C, bersama Palang Merah Indonesia (PMI) dan Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI), pada akhir 2019 merampungkan pembangunan rumah sakit di lokasi dekat area berpenduduk Muslim dan berpenduduk Buddha.
"Keputusan membangun Rumah Sakit Indonesia tepatnya di negara bagian Rakhine (Rakhine State) adalah wujud kepedulian kami dalam merekatkan persaudaraan antarumat beragama di Myanmar," kata Ketua Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad, dalam keterangan pers, Selasa.
Lebih lanjut, MER-C juga meminta agar bantuan dari pihak Indonesia, seperti sekolah dan rumah sakit, tetap dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Sebelum kudeta yang dilancarkan oleh militer Myanmar pada Senin (1/2), negara itu, khususnya di Rakhine, telah mengalami krisis kemanusiaan berkepanjangan atas etnis Muslim Rohingya di wilayah itu.
Lembaga itu menyebut bahwa kudeta--yang menurut pihak militer dilakukan sebagai respons atas kecurangan pemilu--merupakan keputusan ilegal yang membuat Myanmar mengalami kemunduran dalam berbangsa dan bernegara.
"MER-C meminta kepada pihak militer agar menghormati hasil pemilu dan menghormati supremasi sipil," tulis MER-C dalam keterangan yang sama.
"Kami mengimbau terutama kepada ASEAN untuk memastikan agar militer Myanmar tidak melakukan langkah yang berlebihan terhadap etnis Rohingnya dan warga negara lainnya sehingga tidak terjadi bencana kemanusiaan yang hebat," kata MER-C.
Berita Terkait
Thailand tantang Indonesia di final sepak bola SEA Games 2023
Minggu, 14 Mei 2023 4:24 Wib
BP2MI: Myanmar, Kamboja dan Laos tidak tercatat sebagai negara penempatan
Jumat, 5 Mei 2023 4:06 Wib
Indonesia gabung Vietnam-Myanmar dalam sepak bola SEA Games 2021 di Hanoi
Rabu, 6 April 2022 15:39 Wib
Shin: kepercayaan diri pemain timnas meningkat usai menaklukkan Myanmar
Jumat, 26 November 2021 13:01 Wib
DK PBB meminta pertempuran di Myanmar segera dihentikan
Kamis, 11 November 2021 12:30 Wib
Presiden Jokowi harap ASEAN jadi lokomotif stabilitas kawasan
Selasa, 26 Oktober 2021 14:52 Wib
Malaysia dukung penuh keputusan Brunei memulai KTT ASEAN tanpa Myanmar
Selasa, 26 Oktober 2021 12:53 Wib
Akademisi: ASEAN tak mengundang junta Myanmar intervensi positif
Selasa, 26 Oktober 2021 10:11 Wib