Manado (ANTARA) -
Pemerintah Kota (Pemkot) Bitung, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mendukung pelayanan Keluarga Berencana (KB) Sejuta Akseptor Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di daerah tersebut.
"Sebuah kota yang maju tentunya dimulai dari keluarga yang maju, kerena keluarga adalah fondasi utama dalam membangun karakter masyarakat," kata Wali Kota Bitung Maximiliaan Jonas Lomban, di Bitung, Senin.
Dia mengatakan dari keluarga tempat belajar mengasihi, melindungi, dan saling memaafkan. Peran keluarga menjadi sangat penting di masa pandemi saat ini.
"Dalam momentum hari keluarga nasional ini, saya mengajak seluruh keluarga, untuk merencanakan kehidupan berkeluarga, dengan menerapkan prinsip asah, asih, dan asuh sebagai penjaminan 8 fungsi keluarga yakni sebagai tempat belajar nilai-nilai agama, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, pendidikan, ekonomi dan belajar menjaga lingkungan untuk mewujudkan keluarga yang sejahtera dan berkualitas," jelasnya.
Lomban mengajak masyarakat mendukung sepenuhnya kegiatan pelayanan KB sejuta akseptor yang dicanangkan oleh BKKBN.
Di mengatakan di Hari Keluarga Nasional yang ke-27 tahun 2020. BKKBN selaku pelaksana program Bangga Kencana bersama mitra kerja akan memberikan kontribusi nyata pada masa pandemi COVID -19 kepada masyarakat Indonesia.
Hal ini dilakukan dalam bentuk menggerakan Pasangan Usia Subur untuk mendapatkan fasilitas pelayanan KB. Pelayanan KB ini akan dilakukan serentak se-Indonesia pada tanggal 29 Juni 2020.
Dia menyampaikan bahwa tujuan adanya pelayanan KB Serentak Sejut Akseptor adalah agar kebutuhan akan alat obat kontraspsi bagi Pasangan Usia Subur dapat segera terpenuhi, guna melindungi dari adanya kehamilan yang tidak diinginkan atau kehamilan yang beresiko karena Pandemi Covid-19.
Pasangan Usia Subur bisa mendapatkan layanan pemasangan KB IUD, Implan maupun Suntik di Fasilitas Kesehatan setempat. Tidak hanya itu pelayanan KB juga diberikan secara secara serentak oleh Penyuhluh KB bagi akseptor Kondom dan Pil.
Untuk mensukseskan pelaksanaan pelayanan KB serentak ini, tentu BKKBN tidak dapat melakukannya sendiri, dibutuhkan peran mitra dan stakeholder guna bersama-sama dapat berkontribusi.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bitung, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mendukung pelayanan Keluarga Berencana (KB) Sejuta Akseptor Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di daerah tersebut.
"Sebuah kota yang maju tentunya dimulai dari keluarga yang maju, kerena keluarga adalah fondasi utama dalam membangun karakter masyarakat," kata Wali Kota Bitung Maximiliaan Jonas Lomban, di Bitung, Senin.
Dia mengatakan dari keluarga tempat belajar mengasihi, melindungi, dan saling memaafkan. Peran keluarga menjadi sangat penting di masa pandemi saat ini.
"Dalam momentum hari keluarga nasional ini, saya mengajak seluruh keluarga, untuk merencanakan kehidupan berkeluarga, dengan menerapkan prinsip asah, asih, dan asuh sebagai penjaminan 8 fungsi keluarga yakni sebagai tempat belajar nilai-nilai agama, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, pendidikan, ekonomi dan belajar menjaga lingkungan untuk mewujudkan keluarga yang sejahtera dan berkualitas," jelasnya.
Lomban mengajak masyarakat mendukung sepenuhnya kegiatan pelayanan KB sejuta akseptor yang dicanangkan oleh BKKBN.
Di mengatakan di Hari Keluarga Nasional yang ke-27 tahun 2020. BKKBN selaku pelaksana program Bangga Kencana bersama mitra kerja akan memberikan kontribusi nyata pada masa pandemi COVID -19 kepada masyarakat Indonesia.
Hal ini dilakukan dalam bentuk menggerakan Pasangan Usia Subur untuk mendapatkan fasilitas pelayanan KB. Pelayanan KB ini akan dilakukan serentak se-Indonesia pada tanggal 29 Juni 2020.
Dia menyampaikan bahwa tujuan adanya pelayanan KB Serentak Sejut Akseptor adalah agar kebutuhan akan alat obat kontraspsi bagi Pasangan Usia Subur dapat segera terpenuhi, guna melindungi dari adanya kehamilan yang tidak diinginkan atau kehamilan yang beresiko karena Pandemi Covid-19.
Pasangan Usia Subur bisa mendapatkan layanan pemasangan KB IUD, Implan maupun Suntik di Fasilitas Kesehatan setempat. Tidak hanya itu pelayanan KB juga diberikan secara secara serentak oleh Penyuhluh KB bagi akseptor Kondom dan Pil.
Untuk mensukseskan pelaksanaan pelayanan KB serentak ini, tentu BKKBN tidak dapat melakukannya sendiri, dibutuhkan peran mitra dan stakeholder guna bersama-sama dapat berkontribusi.