Manado (ANTARA) - Kantor Karantina Pertanian  memfasilitasi percepatan ekspor produk olahan kelapa Provinsi Sulawesi Utara(Sulut) ke pasar mancanegara.

"Tren peningkatan ekspornya cukup signifikan. Dan kami selaku otoritas karantina pertanian di Manado siap memfasilitasi percepatannya," kata Kepala Karantina Manado drh Donni Muksyidayan  pada Webinar yang diselenggarakan  Garuda Indonesia Branch Office Manado melalui Vidcon, Senin (22/6).

Webinar dengan tema UMKM Sulut Maju dengan Kirim Aja ini menghadirkan pembicara kunci Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulut Drs. Edwin Kindangen ini dihadiri sebanyak 55 peserta.

Donni mengatakan Karantina Pertanian Manado menyiapkan fasilitas klinik ekspor yang dapat mengakses peta potensi komoditas pertanian Sulut yang telah menembus pasar ekspor.

Fasilitas klinik ekspor ini, kata Donni melalui informasi pada aplikasi IMACE yang berisikan data real time, sehingga bisa fokus pada pengembangan komoditas kelapa.

Menurut Donni, sejalan dengan Gerakan Tigakali Lipat Ekspor (Gratieks) yang digagas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, maka pihaknya membuka kerja sama dengan semua pihak dalam mendorong peningkatan ekspor dari Sulut.

Sinergisitas yang dibangun diharapkan dapat mendorong pertumbuhan kawasan pertanian berorientasi ekspor. 
  Kepala Karantina Manado drh Donni Muksyidayan  pada Webinar yang diselenggarakan  Garuda Indonesia Branch Office Manado melalui Vidcon, Senin (22/6) (foto: Humas Karantina Manado) (1)
Lebih lanjut, Donni menambahkan bahwa fasilitas layanan karantina di wilayah kerjanya juga ditujukan untuk semua pelaku usaha termasuk usaha kecil menengah mikro. 

Para pelaku usaha juga dimudahkan dengan sistem pembayaran PNBP melalui non tunai. Selain mempermudah juga menjamin tidak ada biaya lain diluar kuitansi sekaligus menghindari pungli. Dengan demikian produk pertanian Sulut makin memiliki daya saing tnggi," sambungnya.

Berdasarkan data pada sistem perkarantinaan, IQFAST di wilayah kerjanya pada periode Januari sampai dengan Juni 2020 tercatat sertifikasi ekspor olahan kelapa sebanyak 82.221 ton dengan nilai ekonomi mencapai Rp570, 195 miliar atau naik 188 persen  dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang hanya berhasil membukukan 74.204 ton dengan nilai Rp303,263 miliar.

Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil mengapresiasi kegiatan ini. "Ini langkah sinergisitas yang harus terus ditingkatkan. Sulut berdasarkan catatan kami memiliki potensi produk kelapa yang besar dan telah diekspor dalam produk olahan, harapannya selain bernilai tambah bagi UMKM pengolahnya juga bisa dibagi nilai tambah ini untuk petani kita agar tetap bersemangat," tutur Jamil.

Turut hadir dan menjadi narasumber  Agny Gallus Sales Manager Garuda Indonesia, Hatta Kepala BKIPM Manado dan Mac Fee General Manager Garuda Indonesia.
  Webinar yang diselenggarakan  Garuda Indonesia Branch Office Manado melalui Vidcon, Senin (22/6) (foto: Humas Karantina Manado) (1)

Pewarta : Guido Merung
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024