Kendari (ANTARA) - Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), H Sulkarnain Kadir meyakini keberadaan Jembatan Teluk Kendari akan menjadi ikon destinasi wisata di kota itu.
"Jembatan Teluk Kendari ini benar-benar di tengah kota posisinya, sehingga bisa dilintasi dan dinikmati pemandangannya. Ini nantinya akan sangat-sangat bagus sebagai objek wisata," katanya saat menghadiri simulasi pelaksanaan rekayasa lalu lintas di Kota Lama terkait pembangunan jembatan tersebut di Kendari, Sultra, Senin.
Ia meyakini jembatan yang menghubungkan sisi utara dan sisi selatan Teluk Kendari ini akan menarik minat wisatawan domestik.
"Jembatan ini ke depan melalui Dinas Pariwisata akan jadi salah satu destinasi wisata," katanya.
Wali Kota mengaku pemkot bersedia berbagi peran dengan pemerintah pusat sehubungan dengan pengoperasian Jembatan Teluk Kendari sebagai wujud komitmen pembangunan proyek tersebut di ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara.
Jembatan sepanjang 1.348,47 meter ini dibangun sejak 2015 dengan alokasi anggaran awal senilai Rp125 miliar, kemudian setiap tahun dikucurkan anggaran hingga selesai nanti akan menghabiskan dana sekitar Rp750 miliar.
Untuk konstruksi Jembatan Teluk Kendari ini menggunakan bentang kabel yang serupa dengan Jembatan Barelang di Batam, Jembatan Suramadu di Jawa Timur dan Jembatan Merah Putih di Ambon.
Jembatan Teluk Kendari yang akan menghubungkan Kecamatan Kendari (utara teluk) dan Kecamatan Abeli (selatan teluk) ini dikerjakan konsorsium PT Pembangunan Perumahan (PP) dan PT Nindya Karya.
"Jembatan Teluk Kendari ini benar-benar di tengah kota posisinya, sehingga bisa dilintasi dan dinikmati pemandangannya. Ini nantinya akan sangat-sangat bagus sebagai objek wisata," katanya saat menghadiri simulasi pelaksanaan rekayasa lalu lintas di Kota Lama terkait pembangunan jembatan tersebut di Kendari, Sultra, Senin.
Ia meyakini jembatan yang menghubungkan sisi utara dan sisi selatan Teluk Kendari ini akan menarik minat wisatawan domestik.
"Jembatan ini ke depan melalui Dinas Pariwisata akan jadi salah satu destinasi wisata," katanya.
Wali Kota mengaku pemkot bersedia berbagi peran dengan pemerintah pusat sehubungan dengan pengoperasian Jembatan Teluk Kendari sebagai wujud komitmen pembangunan proyek tersebut di ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara.
Jembatan sepanjang 1.348,47 meter ini dibangun sejak 2015 dengan alokasi anggaran awal senilai Rp125 miliar, kemudian setiap tahun dikucurkan anggaran hingga selesai nanti akan menghabiskan dana sekitar Rp750 miliar.
Untuk konstruksi Jembatan Teluk Kendari ini menggunakan bentang kabel yang serupa dengan Jembatan Barelang di Batam, Jembatan Suramadu di Jawa Timur dan Jembatan Merah Putih di Ambon.
Jembatan Teluk Kendari yang akan menghubungkan Kecamatan Kendari (utara teluk) dan Kecamatan Abeli (selatan teluk) ini dikerjakan konsorsium PT Pembangunan Perumahan (PP) dan PT Nindya Karya.