Manado (ANTARA) - Program Emas Rakyat Sejahtera (PERS) membuka akses pasar formal untuk pertambangan emas skala kecil di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

"Pertambangan emas skala kecil (PESK) tersebar di 50 kabupaten/kota di 23 Provinsi di Indonesia. Sektor PESK ini telah berkontribusi sebesar 20-30 persen dari produksi emas keseluruhan di Indonesia dan diperkirakan terdapat 2.500 lokasi PESK yang masih beroperasi secara aktif di Indonesia," kata Country Project Manager dari AGC Agni Pratama di Manado, Sabtu.

Dia mengatakan para pelaku yang terlibat dalam sektor PESK saat ini tidak memiliki akses terhadap teknologi, standar kesehatan dan keselamatan kerja, pengetahuan dan ketrampilan yang mumpuni dalam mengelola pertambangan emas yang ramah terhadap lingkungan serta berkelanjutan; selain itu tidak adanya akses terhadap informasi serta peluang pasar emas yang lebih luas.

Oleh karena itu, katanya, sebagai salah satu upaya untuk membuka peluang pasar emas bagi para penambang emas skala kecil, PERS yang berada dalam naungan Artisanal Gold Council (AGC) dan Yayasan Emas Artisanal Indonesia (YEAI); didanai oleh Global Affairs Canada akan menanda-tangani perjanjian Nota Kesepahaman (MoU) antara PT Antam Resourcindo dengan Koperasi Batu Emas, beserta YEAI. 

Nota Kesepahaman ini, katanya, akan memfasilitasi lebih lanjut akses pasar formal yang lebih baik bagi masyarakat penambang skala kecil.   

Hal ini merupakan perjanjian kemitraan bersama dengan skema penjualan yang diatur sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi setiap pihak yang terlibat; dan juga perjanjian ini merupakan batu loncatan yang penting bagi tercapainya tujuan utama dari PERS.

"PERS menunjukan jalan yang membawa pelaku pasar lokal PESK untuk mengganti cara pengelolaan emas mereka saat ini menjadi sistem pengelolaan yang bebas merkuri serta ramah terhadap lingkungan, lebih murah dan dapat diakses masyarakat penambang skala kecil," katanya. 

PERS berkomitmen meningkatkan kondisi sosio-ekonomi dan lingkungan dari komunitas penambang emas skala kecil di Indonesia. PERS adalah program pemberdayaan PESK yang diimplementasikan oleh Yayasan Emas Artisanal Indonesia (YEAI) 

Dia mengatakan dengan dukungan Artisanal Gold Council (AGC), organisasi non profit Kanada dan didanai oleh Global Affairs Canada. Saat ini YEAI bekerja di tiga wilayah yaitu Tatelu dan Tobongon (Sulawesi Utara) dan Parenggean (Kalimantan Tengah).  

Dalam pelaksanaan PERS, AGC dan YEAI bekerja sama dengan mitra strategis seperti institusi pemerintah, yaitu Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral; dan dalam implementasinya AGC dan YEAI bekerjasama dengan mitra lokal seperti Lentera Kartini untuk area Kalimantan Tengah dan hingga tahun 2019 bersama AMAN untuk area Sulawesi Utara.

Penandatanganan Nota Kesepahaman ini akan diselenggarakan di Balai Desa Tatelu, Pukul 09.00 Wita dan akan dihadiri oleh dinas terkait seperti dinas kehutanan dan lingkungan hidup, dinas energi dan sumber daya mineral serta dinas koperasi Provinsi Sulawesi Utara.
 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024