Manado (ANTARA) - Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) tetap mengekspor tepung kelapa ke dua kota di China pada akhir Januari 2020, tidak terpengaruh dengan wabah virus corona yang melanda negara tersebut.
"Ekspor tepung kelapa ke China ini langsung ke Kota Fujian dan Xiamen," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Edwin Kindangen di Manado, Rabu.
Edwin mengatakan tepung kelapa yang diekspor ke Fujian sebanyak 26 ton dan mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar 32.450 dolar Amerika Serikat (AS).
Kemudian, katanya, tepung kelapa yang diekspor ke Xiamen sebanyak dua kali pengiriman masing-masing sebanyak 31.620 dolar AS.
Dia mengatakan pemerintah berharap petani dan pengekspor terus meningkatkan kualitas produknya.
Pemerintah akan terus mencari pasar baru sehingga tepung kelapa Sulut akan merambah pasar Asia, Eropa, Amerika dan Afrika.
Untuk masuk di pasar internasional tidak mudah karena banyak persyaratan yang perlu dipenuhi.
"Melihat minat pembeli dari China yang cukup tinggi ini, harus dimanfaatkan dengan baik oleh petani dan pengekspor Sulut," ujarnya.
Harus diakui, lanjut dia, pasar tepung kelapa Sulut ke mancanegara cukup besar dan Eropa paling sering membeli tepung kelapa asal Sulut dibandingkan negara lain di Asia, Amerika, dan Afrika.
Oleh karena itu, kualitas dan kuantitas produk harus dijaga dengan baik, jangan sampai mengecewakan pembeli.
"Karena untuk mendapatkan satu pembeli internasional butuh waktu yang cukup lama," katanya.
Fujian adalah salah satu provinsi di pesisir selatan Republik Rakyat Tiongkok. Fujian berbatasan dengan Zhejiang di utara, Jiangxi di barat, dan Guangdong di barat daya. Taiwan berada di sebelah timur, di seberang Selat Taiwan. Nama "Fujian" berasal dari gabungan nama Fuzhou dan Jian'ou, dua kota di Fujian.
Sedangkan Xiamen secara historis dikenal juga sebagai Amoy, adalah sebuah kota utama di bagian tenggara pantai pesisir Republik Rakyat Tiongkok dan menghadap Selat Taiwan.
"Ekspor tepung kelapa ke China ini langsung ke Kota Fujian dan Xiamen," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Edwin Kindangen di Manado, Rabu.
Edwin mengatakan tepung kelapa yang diekspor ke Fujian sebanyak 26 ton dan mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar 32.450 dolar Amerika Serikat (AS).
Kemudian, katanya, tepung kelapa yang diekspor ke Xiamen sebanyak dua kali pengiriman masing-masing sebanyak 31.620 dolar AS.
Dia mengatakan pemerintah berharap petani dan pengekspor terus meningkatkan kualitas produknya.
Pemerintah akan terus mencari pasar baru sehingga tepung kelapa Sulut akan merambah pasar Asia, Eropa, Amerika dan Afrika.
Untuk masuk di pasar internasional tidak mudah karena banyak persyaratan yang perlu dipenuhi.
"Melihat minat pembeli dari China yang cukup tinggi ini, harus dimanfaatkan dengan baik oleh petani dan pengekspor Sulut," ujarnya.
Harus diakui, lanjut dia, pasar tepung kelapa Sulut ke mancanegara cukup besar dan Eropa paling sering membeli tepung kelapa asal Sulut dibandingkan negara lain di Asia, Amerika, dan Afrika.
Oleh karena itu, kualitas dan kuantitas produk harus dijaga dengan baik, jangan sampai mengecewakan pembeli.
"Karena untuk mendapatkan satu pembeli internasional butuh waktu yang cukup lama," katanya.
Fujian adalah salah satu provinsi di pesisir selatan Republik Rakyat Tiongkok. Fujian berbatasan dengan Zhejiang di utara, Jiangxi di barat, dan Guangdong di barat daya. Taiwan berada di sebelah timur, di seberang Selat Taiwan. Nama "Fujian" berasal dari gabungan nama Fuzhou dan Jian'ou, dua kota di Fujian.
Sedangkan Xiamen secara historis dikenal juga sebagai Amoy, adalah sebuah kota utama di bagian tenggara pantai pesisir Republik Rakyat Tiongkok dan menghadap Selat Taiwan.