Manado (ANTARA) - Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi Purbaya Yudhi Sadewa menjelaskan bahwa secara umum, isu yang dibahas di dalam forum Archipelagic Island States Startup Bussiness Summit (Forum AIS-SBS) tahun 2019 di antaranya penanganan dampak perubahan iklim.

"Ada juga penanganan sampah plastik laut, ekowisata dan pengelolaan laut berkelanjutan," katanya di Manado, Rabu

Purbaya mengatakan, forum ini tidak hanya didesain untuk mempertemukan antarlembaga pemerintah, namun juga mengolaborasikan antara investor dan pengusaha rintisan digital, pegiat lingkungan serta akademisi, ujarnya.

Terpenting, kata Purbaya, AIS-SBS 2019 bertujuan untuk menghasilkan solusi-solusi cerdas dan inovatif dalam menghadapi tantangan yang dialami oleh negara-negara peserta AIS.

Dia menambahkan, pariwisata bisa dijembatani dengan startup walaupun mungkin masih ada kendala belum siapnya pariwisata itu sendiri.

Startup bisa mempromosikan destinasi-destinasi pariwisata melalui inovasi menciptakan aplikasi dan ide baru yang bisa menjadi masukan kepada pemerintah pusat hingga daerah.

"Dengan startup bisa lebih efisien dan diharapkan bisa juga tumbuh di daerah ini. Pariwisata diharapkan mendukung lingkungan, termasuk kelestarian lingkungan secara global," ujarnya.

Ancaman perubahan iklim secara global, sebut dia, juga akan berdampak bagi negara-negara pulau dan kepulauan yang tergabung dalam forum ini termasuk Indonesia.

"Kita berharap forum AIS ini dilakukan secara berkesinambungan, serta saling tukar-menukar pengalaman, pengetahuan bahkan bisnis," sebutnya.

Pewarta : Karel Alexander Polakitan

Copyright © ANTARA 2024