Minahasa Utara (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan dan Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara mencanangkan "Sekolah Siaga Kependudukan" (SSK).

"Sekolah Siaga Kependudukan mengintegrasikan pendidikan kependudukan dan keluarga berencana ke dalam beberapa mata pelajaran sebagai pengayaan materi pembelajaran," ujar Kepala Perwakilan BKKBN Drs Sugiyatna MM di Kauditan, Kabupaten Minahasa Utara, Selasa.

Di dalam materi ajar SSK juga terdapat pojok kependudukan yang dapat dijadikan salah satu sumber belajar peserta didik sebagai upaya pembentukan generasi berencana.

Pembentukan SSK, lanjut Sugiyatna, tidak lepas dari upaya pemerintah menyikapi datangnya era bonus demografi di Indonesia pada tahun 2020 hingga 2035.

Bonus demografi adalah saat jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) proporsinya lebih dari 50 persen dibandingkan dengan kelompok usia non produktif (0-14 tahun dan > 65 tahun).

Apabila peluang ini dapat dimaksimalkan, Sugiyatna optimistis bonus demografi akan memberikan dampak positif bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah serta kesejahteraan penduduk.

Karena itu menurut Sugiyatna, agar bonus demografi mampu memberikan dampak optimal, mau tidak mau sumber daya manusia berkwalitas harus disiapkan.

"Sekolah siaga kependudukan yang diprogramkan BKKBN diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan terkait kependudukan dan keluarga berencana generasi bangsa," ujarnya.

Hadir dalam pencanangan "Sekolah Siaga Kependudukan" yaitu Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemkab Minut dr Jane Salmons MKe, Kaper BKKBN Provinsi Sulut Drs Sugiyatna MM, Kadis PP-KB Kabupaten Minahasa Drs Sem Tirayoh dan jajaran, Kepsek SMPN III Kauditan Meyti Pinontoan SPd, serta jajaran Perwakilan BKKBN Provinsi Sulut.

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024