Minahasa Tenggara, Sulut (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa Tenggara (Mitra), melakukan persiapan menjelang pelaksanaan penilaian Adipura yang akan dilaksanakan pada akhir tahun.
"Kami melakukan persiapan untuk penilaian ini, dengan melibatkan sejumlah instansi terkait lainnya," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Mitra Muchtar Wantasen, di Ratahan, Kamis.
Ia mengungkapkan, untuk bisa meraih Adipura maka dibutuhkan keseriusan dengan melakukan persiapan awal secara matang.
“Waktu lalu sudah pernah ada penilaian, jadi seharusnya berdasarkan data ini kita buat evaluasi. Harus ada penegasan kepada semua pelaku, baik kelurahan, sekolah, kantor, pertokoan agar wajib ada evaluasi. Dengan begitu kita bisa melihat mana yang perlu dikembangkan,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, untuk penilaian tahun lalu sesuai harapan, karena Pemkab tidak melewati angka minimal sebagai syarat penghargaan Adipura.
“Salah satu indikator yang nilai baik adalah TPA. Sementara untuk indikator lain yang mempengaruhi penilaian adalah pengelolaan sampah di sekolah, kantor, rumah makan, lahan terbuka hijau, dan ini harus dirangkum dalam suatu rapat," ujarnya.
Ia mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan segera melakukan konsolidasi dengan sejumlah instansi dalam persiapan tersebut.
“Jadi kita buat evaluasi kemudian paparkan di rapat. Dengan demikian semua pihak terkait dapat lihat sendiri kekurangannya. Selain itu, saat ini kami menunggu komposter 1.000 biji yang sudah proses pengadaan barang. Kalau itu selesai jadi salah satu kunci untuk pengelolaan sampah,” katanya.***3***
"Kami melakukan persiapan untuk penilaian ini, dengan melibatkan sejumlah instansi terkait lainnya," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Mitra Muchtar Wantasen, di Ratahan, Kamis.
Ia mengungkapkan, untuk bisa meraih Adipura maka dibutuhkan keseriusan dengan melakukan persiapan awal secara matang.
“Waktu lalu sudah pernah ada penilaian, jadi seharusnya berdasarkan data ini kita buat evaluasi. Harus ada penegasan kepada semua pelaku, baik kelurahan, sekolah, kantor, pertokoan agar wajib ada evaluasi. Dengan begitu kita bisa melihat mana yang perlu dikembangkan,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, untuk penilaian tahun lalu sesuai harapan, karena Pemkab tidak melewati angka minimal sebagai syarat penghargaan Adipura.
“Salah satu indikator yang nilai baik adalah TPA. Sementara untuk indikator lain yang mempengaruhi penilaian adalah pengelolaan sampah di sekolah, kantor, rumah makan, lahan terbuka hijau, dan ini harus dirangkum dalam suatu rapat," ujarnya.
Ia mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan segera melakukan konsolidasi dengan sejumlah instansi dalam persiapan tersebut.
“Jadi kita buat evaluasi kemudian paparkan di rapat. Dengan demikian semua pihak terkait dapat lihat sendiri kekurangannya. Selain itu, saat ini kami menunggu komposter 1.000 biji yang sudah proses pengadaan barang. Kalau itu selesai jadi salah satu kunci untuk pengelolaan sampah,” katanya.***3***