Manado (ANTARA) - PT layanan keuangan berbagi, Danarupiah, Kamis siang, menyalurkan kredit produktif bagi 200 petani di Desa Mogoyunggung, Dumoga, Bolaang Mongondow.
"Kredit ini kami salurkan untuk membantu petani di Kabupaten Bolaang Mongondow, yang bisa digunakan untuk membeli benih dan pupuk dari PT karya bangun informasi, dimana masing-masing mendapatkan Rp7,5 juta," kata Presiden Direktur Dana Rupiah, Entjik S. Djafar, di Mogoyunggung.
Dia mengatakan penyaluran kredit tersebut diback up oleh PT Jasindo, yang bertindak sebagai pemberi perlindungan dari risiko jika gagal panen atau lainnya, dengan masa pengembalian lima bulan.
Entjik Djafar mengatakan, pemberian kredit tersebut merupakan percontohan, karena baru pertama kali dilakukan oleh perusahaan tersebut.
"Ini juga adalah bentuk pengembangan usaha Danarupiah dari pinjaman tunai dan wujud komitmen dalam perluasan akses keuangan masyarakat sejalan dengan revolusi industri," katanya.
Sementara Direktur Utama PT Karya Bangun Informasi, Mohammad Yuslan, mengatakan, selain bertugas sebagai penyedia data, pihaknya juga nanti akan membeli hasil panen petani dengan harga pabrikan.
Asisten II Sekretaris Daerah Bolaang Mongondow, Yuda Ranting, mengatakan pemerintah menyambut baik hal tersebut dan berterima kasih kepada PT KBI maupun DanaRupiah, karena bersedia membantu petani dengan penyaluran kredit tersebut.
"Selama ini yang menjadi kendala petani adalah modal, pupuk, pemasaran, sehingga bantuan tersebut sangat bermanfaat bagi mereka," katanya.
Perwakilan petani, Jemmy Wongkar, mengatakan sangat terbantu dengan kredit tersebut dan berharap bisa berlanjut sampai nanti. *
"Kredit ini kami salurkan untuk membantu petani di Kabupaten Bolaang Mongondow, yang bisa digunakan untuk membeli benih dan pupuk dari PT karya bangun informasi, dimana masing-masing mendapatkan Rp7,5 juta," kata Presiden Direktur Dana Rupiah, Entjik S. Djafar, di Mogoyunggung.
Dia mengatakan penyaluran kredit tersebut diback up oleh PT Jasindo, yang bertindak sebagai pemberi perlindungan dari risiko jika gagal panen atau lainnya, dengan masa pengembalian lima bulan.
Entjik Djafar mengatakan, pemberian kredit tersebut merupakan percontohan, karena baru pertama kali dilakukan oleh perusahaan tersebut.
"Ini juga adalah bentuk pengembangan usaha Danarupiah dari pinjaman tunai dan wujud komitmen dalam perluasan akses keuangan masyarakat sejalan dengan revolusi industri," katanya.
Sementara Direktur Utama PT Karya Bangun Informasi, Mohammad Yuslan, mengatakan, selain bertugas sebagai penyedia data, pihaknya juga nanti akan membeli hasil panen petani dengan harga pabrikan.
Asisten II Sekretaris Daerah Bolaang Mongondow, Yuda Ranting, mengatakan pemerintah menyambut baik hal tersebut dan berterima kasih kepada PT KBI maupun DanaRupiah, karena bersedia membantu petani dengan penyaluran kredit tersebut.
"Selama ini yang menjadi kendala petani adalah modal, pupuk, pemasaran, sehingga bantuan tersebut sangat bermanfaat bagi mereka," katanya.
Perwakilan petani, Jemmy Wongkar, mengatakan sangat terbantu dengan kredit tersebut dan berharap bisa berlanjut sampai nanti. *