Manado (ANTARA) - Kesejahteraan petani perkebunan rakyat di Provinsi Sulawesi utara (Sulut) pada Juni 2019 mengalami penurunan.

"Penurunan kesejahteraan tersebut, tercermin pada Nilai Tukar Petani (NTP) Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) turun 0,33 persen, dari 86,35 di bulan Mei, menjadi 86,07 di bulan Juni," kata Kepala Bidang Statistik dan Distribusi BPS Sulut Marthedy Tenggehi di Manado, Kamis.

Dia mengatakan Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Tanaman Perkebunan Rakyat juga mengalami penurunan 0,35 persen, dari 99,43 pada bulan Mei menjadi 99,09 di bulan Juni.

Apalagi, katanya, saat ini Sulut memasuki panen raya cengkih, jika harga anjlok dan biaya petani makin tinggi, maka ada peluang NTP juga turun.

Ia menjelaskan secara keseluruhan NTP di Sulut pada bulan Juni naik 0,06 persen; dari nilai 93,85 di bulan Mei menjadi 93,91 pada bulan Juni.

"Meningkatnya nilai NTP lebih disebabkan oleh kenaikan harga komoditi yang dihasilkan oleh petani," jelasnya.

Nilai NTP selama tahun kalender 2019 masih mengalami penurunan 1,54 persen, dan secara YoY (tahun ke tahun) juga turun 1,03 persen.

Sedangkan Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) pada Juni sebesar 107,14 atau turun 0,01 persen dibanding bulan sebelumnya; pada bulan Mei nilai NTUP 107,15.

NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat daya beli petani, dengan mengukur kemampuan tukar produk yang dihasilkan/dijual petani dibandingkan dengan produk yang dibutuhkan petani baik untuk proses produksi maupun untuk konsumsi rumah tangga petani.

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024