Minahasa Tenggara, Sulut (ANTARA) - Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gema Mitra menyoroti kinerja dari tim Satuan Petugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli), yang dibentuk beberapa waktu lalu. 
"Kami mempertanyakan sepak terjang dari teman-teman saber pungli. Karena informasi yang kami peroleh adanya dugaan  pungli di SKPD menjelang perayaan HUT Mitra. Namun tidak ada pergerakan dari Saber Pungli," kata Ketua LSM Gema Mitra, Vidi Ngantung di Ratahan, Sabtu .
Menurutnya, berkaca dari tim sebelumnya yang sampai berakhirnya masa kerja tidak ada tindakan terhadap pelaku pungli di lingkungan Pemkab Minahasa Tenggara.
"Memang terlihat diam, dan mati suri, karena tidak ada yang menjadi temuan atau operasi tangkap tangan dari saber pungli," ungkapnya.
Dia pun mengkhawatirkan, akibat kurang perhatian dari tim tersebut berdampak pada maraknya praktek pungli di lingkungan pemerintah.
"Jangan sampai mereka (saber pungli)  yang baru dilantik ini terlihat ompong. Sementara anggaran yang dikucurkan pemkab cukup besar," tandasnya.
Terpisah, Bupati Minahasa Tenggara James Sumendap saat dikonfirmasi menegaskan, kepada panitia HUT dan pejabat untuk tidak melakukan praktek pungli.
"Karena anggaran HUT Mitra telah ditata di APBD jadi tak ada alasan melakukan pungutan kepada staf atau tenaga honor," ujarnya.
Sementara Kepala Inspektorat Minahasa Tenggara David Lalandos mengaku akan menelusuri dugaan pungli tersebut ke instansi terkait.
"Kami akan telusuri itu, dan ini menjadi perhatian serius kami untuk menuntaskan masalah tersebut," kata David yang juga masuk dalam satgas saber pungli tersebut.
Ia mengakui akan juga melakukan pemeriksaan terhadap penggunaan dana dari panitia HUT, termasuk yang bersumber dari sumbangan.***2***

Pewarta : Arthur Ignasius Karinda
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024