Manado (ANTARA) - Ribuan umat katolik khusuk mengikuti prosesi penciuman salib yang merupakan salah satu bagian inti dari Perayaan Jumat Agung yang berlangsung serentak pada pukul 15.00 wita di seluruh gereja yang ada di Keuskupan Manado dan juga keuskupan lain di Indonesia serta dunia.
Pastor Paroki Bunda Hati Kudus Yesus Rumengkor, Keuskupan Manado, Pastor Bastian A Sa'pang mengatakan gereja katolik tidak membuat misa pada Peringatan Jumat Agung melainkan ibadah dengan tiga bagian penting, pertama ibadah sabda, sembah sujud salib Kristus, lalu ditutup dengan komuni.
Kendati bukan perayaan Misa Kudus, tetapi Perayaan Jumat Agung, merupakan salah satu yang paling tinggi tingkat kehadiran umat katolik, dan ini bukan hanya terjadi di tempat ini, tetapi juga merata di hampir seluruh gereja katollik dimana pun.
Jumat Agung seakan menyimpan mitos bagi umat, sehingga mereka takut bila tidak menghadiri perayaan yang merupakan rangkaian dari apa yang disebut Tri Hari Suci bagi umat Katolik.
Gereja katolik, kata Pastor Bastian, memberikan kebebasan bagi umat di masing-masing paroki untuk membuat perayaan Jumat Agung lebih khidmat dan khusuk, terutama balada penyalipan Yesus.
Mendahului puncak, umat katolik sudah melakukan prosesi jalan salib dengan merenungkan setiap perhentian dari kisah sengsara Yesus Kristus hingga disalib hingga bangkit. Dalam kegiatan ini hanya dihitung dengan jari umat yang tidak ikut serta dalam acara yang berlangsung mulai Pukul 05.00 Wita.
Umat terpaksa banyak duduk di bagian luar gereja karena tidak lagi mendapat tempat duduk dalam gereja (1)
Pastor Paroki Bunda Hati Kudus Yesus Rumengkor, Keuskupan Manado, Pastor Bastian A Sa'pang mengatakan gereja katolik tidak membuat misa pada Peringatan Jumat Agung melainkan ibadah dengan tiga bagian penting, pertama ibadah sabda, sembah sujud salib Kristus, lalu ditutup dengan komuni.
Kendati bukan perayaan Misa Kudus, tetapi Perayaan Jumat Agung, merupakan salah satu yang paling tinggi tingkat kehadiran umat katolik, dan ini bukan hanya terjadi di tempat ini, tetapi juga merata di hampir seluruh gereja katollik dimana pun.
Jumat Agung seakan menyimpan mitos bagi umat, sehingga mereka takut bila tidak menghadiri perayaan yang merupakan rangkaian dari apa yang disebut Tri Hari Suci bagi umat Katolik.
Gereja katolik, kata Pastor Bastian, memberikan kebebasan bagi umat di masing-masing paroki untuk membuat perayaan Jumat Agung lebih khidmat dan khusuk, terutama balada penyalipan Yesus.
Mendahului puncak, umat katolik sudah melakukan prosesi jalan salib dengan merenungkan setiap perhentian dari kisah sengsara Yesus Kristus hingga disalib hingga bangkit. Dalam kegiatan ini hanya dihitung dengan jari umat yang tidak ikut serta dalam acara yang berlangsung mulai Pukul 05.00 Wita.