Manado (ANTARA) -

Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek mengatakan, pemerintah terus berupaya agar angka stunting terus menurun hingga memenuhi angka standar organisasi kesehatan dunia (WHO) 20 persen.

"Siapa yang yang mau anak kita stunting? Kita berharap pada riskesdas tahun depan dapat angka itu (20 persen)," kata Menkes pada rakerkesda di Manado, Selasa.

Karena itu, kata Menkes, dalam rakerkesda, ada lima isu yang dibahas, termasuk salah satunya adalah "stunting".

"Stunting penting untuk masa depan kita, bagaimana untuk mencapai human capital index kalau anak kita stunting, tidak pandai, tidak akan hidup produktif dan sakit-sakitan," ujarnya.

Dia pun berharap, daerah-daerah bersemangat menurunkan angka ini, termasuk di daerah Sulawesi Utara yang salah satu daerahnya telah berupaya menurunkan angka hingga 22 persen.

"Programnya adalah 1000 hari kehidupan, ibu hamil cukup asupan gizi, tidak anemia serta didukung dengan akses air bersih atau jamban yang memadai. Ketersediaan jamban mencegah terkena cacingan yang memakan sel darah, apabila melahirkan terjadi pendarahan, repot nantinya," ujarnya.

Menkes mengatakan, pemerintah terus berupaya menekan angka "stunting" (angka sebelumnya 37 persen menjadi 30 persen) menuju 20 persen angka WHO.

"Kita berupaya menurunkan terus angka itu, dan mudah-mudahan dengan adanya Germas serta dukungan dari semua pemangku kepentingan terkait, target bisa dicapai," harap Menkes.


Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024