Manado,  (Antaranews Sulut) - Kementerian Pertanian (Kementan) akan terus meningkatkan pasar ekspor komoditas kelapa di pasar dunia, sehingga akan berdampak positif pada harga di tingkat petani.

    "Kami berupaya agar pasar ekspor kelapa semakin terbuka, sehingga harga kkopra di tingkat petani akan semakin meningkat," kata Kepala Badan Litbang Kementerian Pertanian Prof Dr M Syakir usai membuka Konferensi Nasional Kelapa (KNK) IX dan international coconut conference di Manado, Jumat.

    Dia menjelaskan kelapa merupakan tanaman perkebunan yang sebagian besar 93 persen adalah perkebunan rakyat. 

    Kelapa memiliki nilai ekonomi, sosial, budaya dan peran strategis dalam peningkatan pendapatan petani, penyerapan tenaga kerja dan sumber devisa negara. 

    "Semua bagian dari tanaman kelapa dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan makanan, pangan fungsional dan papan, serta berbagai keperluan lain sehingga kelapa disebut sebagai pohon kehidupan atau “The Tree of Life”," jelasnya.  

    Secara nasional terdapat peningkatan yang signifikan ekspor kelapa dan produk-produk turunannya, dari 793,3 juta dolar Amerika Serikat (AS) di tahun 2013, menjadi 1,4 miliar dolar AS (14,1 triliun rupiah) di tahun 2017, atau meningkat sebesar 43 persen. 

    Nilai ekspor sektor perkebunan sendiri secara umum mencapai Rp432,4 triliun atau 96 persen dari total nilai ekspor pertanian pada tahun 2017.   

    Produk kelapa yang diekspor antara lain Dessicated coconut (DC), Coconut crude oil (CCO), turunan CCO, kelapa bulat, karbon aktif, dan air kelapa yang diekspor ke beberapa negara tujuan seperti PNG, Filipina, China, USA, Belanda, Vietnam, Singapura, Korsel, Jepang, Jerman, Afrika Selatan, Rusia, Turki, Polandia, Kuwait, Uruguay, Malaysia dan Slovakia.

    Dalam KNK IX tahun 2018 ini akan dilepas ekspor Desiccated Coconut (Kelapa parut kering) yang menjadi juga produk unggulan Sulut.

    Pelepasan ekspor produk Desiccated Coconut sebanyak 11,380 MT pada tahun 2018 yang dihasilkan oleh PT Royal dan PT Global yang beroperasi di Sulut.

    "Hal ini merupakan salah satu upaya mendukung pengembangan kelapa secara berkelanjutan," katanya.

    Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Jenny Karouw mengatakan Desiccated Coconut asal Sulut telah diekspor ke berbagai negara di Asia, Eropa, Amerika dan Afrika.

    "Permintaan pasar dunia akan produk turunan kelapa yang satu ini sangat tinggi," jelasnya.

    Negara pembeli Desiccated Coconut Sulut yang rutin yakni Jerman, Rusia, Australia, Brazil, Selandia Baru, Inggris, Belgia, Amerika Serikat, Slovenia, Turki, Afrika Selatan, Argentina, Belanda, Tiongkok, Korea, Cyprus, Malaysia, Chili, Yunani dan Prancis dan masih banyak lagi.***3***
 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Nancy Lynda Tigauw
Copyright © ANTARA 2024