Manado, (Antaramews Sulut) - Produk perhiasan sisik ikan asal Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) ikut meramaikan pameran produk unggulan usaha mikro kecil menengah (UMKM) dalam International Monetary Fund (IMF) dan World Bank (WB) Annual Meetings (AM) di Bali.
"Saya hanya membawa produk unggulan perhiasan sisik ikan," kata Pelaku usaha perhiasan dari limbah ikan ibu Yanni saat menghubungi Antara dari Bali.
Dia mengatakan pihaknya sangat senang dan berbangga karena merupakan utusan dari Provinsi Sulut dalam pameran yang diikuti sekitar 200 UMKM dari seluruh Indonesia.
Yanni berharap produk dari limbah ikan ini bisa laris dalam Pameran Produk Unggulan UMKM IMF-WB ini.
"Saya membawa produk berupa kalung beserta buahnya, gelang, anting dan perhiasan lainnya," jelasnya.
Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) Soekowardojo mengatakan International Monetary Fund (IMF) dan World Bank (WB) Annual Meetings (AM) adalah pertemuan tahunan yang diselenggarakan oleh Dewan Gubernur World Bank dan IMF pada bulan Oktober 2018, untuk mendiskusikan perkembangan ekonomi dan keuangan global serta isu-isu terkini yakni outlook ekonomi global, stabilitas keuangan global, kemiskinan, pembangunan, lapangan kerja, perubahan iklim dan isu global lainnya.
Soekowardojo mengatakan dampak langsung dari penyelenggaraan pertemuan tahunan IMF-WB terhadap Indonesia adalah, selain Indonesia semakin dikenal oleh dunia, kepercayaan serta pandangan baik negara-negara dunia terhadap Indonesia akan semakin kuat.
Khususnya, katanya, karena Indonesia terbukti mampu menyelenggarakan pertemuan besar tingkat dunia, yang dihadiri oleh para pemimpin/Kepala Negara anggota IMF-WB.
Hal tersebut selanjutnya akan mendorong masuknya modal ke Indonesia yang pada gilirannya akan mendorong kenaikan kapasitas ekonomi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dampak jangka pendek yang segera dirasakan adalah meningkatnya belanja oleh orang asing di Bali, baik untuk hotel, restaurant, transportasi, dan lain-lain.
Selama penyelenggaraan acara devisa yang masuk, sektor ekonomi di Bali akan meningkat.
Kehadiran delegasi negara dunia dalam pertemuan tersebut juga menjadi ajang promosi wisata dan potensi ekonomi Indonesia kepada dunia.
(T.KR-NCY/B/G004/B/G004) 10-10-2018 20:16:20
"Saya hanya membawa produk unggulan perhiasan sisik ikan," kata Pelaku usaha perhiasan dari limbah ikan ibu Yanni saat menghubungi Antara dari Bali.
Dia mengatakan pihaknya sangat senang dan berbangga karena merupakan utusan dari Provinsi Sulut dalam pameran yang diikuti sekitar 200 UMKM dari seluruh Indonesia.
Yanni berharap produk dari limbah ikan ini bisa laris dalam Pameran Produk Unggulan UMKM IMF-WB ini.
"Saya membawa produk berupa kalung beserta buahnya, gelang, anting dan perhiasan lainnya," jelasnya.
Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) Soekowardojo mengatakan International Monetary Fund (IMF) dan World Bank (WB) Annual Meetings (AM) adalah pertemuan tahunan yang diselenggarakan oleh Dewan Gubernur World Bank dan IMF pada bulan Oktober 2018, untuk mendiskusikan perkembangan ekonomi dan keuangan global serta isu-isu terkini yakni outlook ekonomi global, stabilitas keuangan global, kemiskinan, pembangunan, lapangan kerja, perubahan iklim dan isu global lainnya.
Soekowardojo mengatakan dampak langsung dari penyelenggaraan pertemuan tahunan IMF-WB terhadap Indonesia adalah, selain Indonesia semakin dikenal oleh dunia, kepercayaan serta pandangan baik negara-negara dunia terhadap Indonesia akan semakin kuat.
Khususnya, katanya, karena Indonesia terbukti mampu menyelenggarakan pertemuan besar tingkat dunia, yang dihadiri oleh para pemimpin/Kepala Negara anggota IMF-WB.
Hal tersebut selanjutnya akan mendorong masuknya modal ke Indonesia yang pada gilirannya akan mendorong kenaikan kapasitas ekonomi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dampak jangka pendek yang segera dirasakan adalah meningkatnya belanja oleh orang asing di Bali, baik untuk hotel, restaurant, transportasi, dan lain-lain.
Selama penyelenggaraan acara devisa yang masuk, sektor ekonomi di Bali akan meningkat.
Kehadiran delegasi negara dunia dalam pertemuan tersebut juga menjadi ajang promosi wisata dan potensi ekonomi Indonesia kepada dunia.
(T.KR-NCY/B/G004/B/G004) 10-10-2018 20:16:20