Manado, (Antaranews Sulut) - Pada Jumat (28/9), sekitar pukul 14.00 WIB, gempa pertama kali mengguncang Kabupaten Donggala dan Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.

Akibat gempa itu, satu orang meninggal dunia, 10 orang luka, dan puluhan rumah di Kecamatan Singaraja, Kabupaten Donggala rusak.

Setelah itu, gempa kembali terjadi pukul 17.02 WIB dengan kekuatan yang lebih besar, yaitu magnitudo 7,4 dengan kedalaman yang sama, 10 kilometer di jalur sesar Palu-Koro.

Gempa tersebut tergolong dangkal dan berpotensi tsunami. Gempa yang dangkal diakibatkan jalur sesar Palu Koro yang dibangkitkan oleh deformasi dengan mekanisme pergerakan struktur sesar mendatar miring.

Jumlah korban meninggal akibat gempa dan tsunami Palu hingga Selasa (9/10) pukul 08.54 Wita mencapai 2.002 orang.

Berdasarkan data, korban dikuburkan secara massal dan sebagian oleh keluarga masing-masing. Sebanyak 864 jenazah dikuburkan massal di Paboya, 35 jenazah di Pantoloan, dan 35 jenazah di Donggala. Adapun pemakaman oleh keluarga sebanyak 1.068 jenazah.

Korban luka-luka berdasarkan data 4.084 orang, rinciannya di Kota Palu 1.549 orang, Sigi 785 orang, dan Donggala 1.750 orang. Korban hilang di Palu dan Donggala 671 orang, sedangkan kerusakan rumah 67.310 unit, dan jumlah pengungsi 74.044 orang.

Kejadian ini mendapatkan perhatian dari berbagai kalangan, baik lokal, nasional, maupun internasional.

CEO BNI Kanwil Manado Haris Agus Handoko mengatakan PT Bank Negara Indonesia (BNI) sebagai "agen of development" memberikan komitmen penuh dalam mendukung program pemerintah, khususnya penyaluran bantuan sosial dan subsidi, serta bersinergi dengan pemerintah daerah dalam membangun kota, khususnya Palu pascagempa dan tsunami.

BNI akan bersinergi dengan Badan Usaha Milik negara (BUMN) lainnya dalam memberikan bantuan dan dukungan penuh bagi pemulihan keadaan kota dan masyarakat di Sulteng.

PT BNI bersama PT Pelindo IV dalam sinergitas BUMN melakukan tanggap darurat gempa dan tsunami Palu dan Donggala.

Pihaknya menyalurkan bantuan, baik sandang maupun pangan, untuk korban.

BNI bekerja sama dengan Pelindo IV Sulteng menggunakan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) menyerahkan bantuan sembako 15 truk melalui Bupati Donggala.

"Diharapkan Pemerintah Kabupaten Donggala bisa menerima paket sembako, baik mi instan, air mineral, beras, dan keperluan lainnya," katanya menjelaskan.

Selain itu, genset untuk membantu penerangan di lokasi gempa dan tsunami, sedangkan puluhan relawan BNI saat ini datang ke daerah tersebut untuk membantu para korban.

BNI berharap dengan bantuan ini, para korban dapat dihibur dan menjadi ringan beban kesedihannya. Mereka diharapkan tetap kuat menghadapi cobaan ini.

BNI akan terus bekerja sama dengan Pemerintah Sulteng dalam penanganan pascabencana, terutama dalam membangun kembali perekonomian daerah.

Sebelumnya, BNI juga telah mengirim 360 selimut, 400 handuk, 600 pakaian, 12 tenda ukuran besar kepada masyarakat yang mengalami musibah.

Dia mengatakan jika akses transportasi telah membaik, bantuan akan ditambahkan dan dikirim segera ke lokasi bencana.

Haris Agus Handoko menyampaikan keprihatinan dan belasungkawa atas musibah yang menerjang Kota Palu, Donggala, dan beberapa daerah pesisir pantai di Sulawesi Tengah.

Saat ini, BNI telah mengidentifikasi dampak bencana tersebut terhadap operasional layanan BNI di kota-kota itu, termasuk mengidentifikasi bantuan yang sangat diperlukan para korban pada masa tanggap darurat ini.

BNI berupaya agar bantuan tanggap darurat tersebut tiba di lokasi bencana dan disalurkan dengan segera kepada masyarakat yang membutuhkan.

Dia juga berharap pemulihan layanan BNI bisa segera dilaksanakan secara cepat, sehingga dapat meringankan beban masyarakat yang memerlukan pelayanan keuangan, saat pemulihan pascabencana.



Nasi Bungkus

PT BNI juga melakukan gerakan 1.000 nasi bungkus untuk korban gempa dan tsunami di Sulteng.

Head of Network and Services BNI Wilayah Manado Dewanta Ary Wardhana mengatakan setiap hari pihaknya membagikan 1.000 nasi bungkus kepada masyarakat, baik sarapan, makan siang, maupun makan malam.

Gerakan 1.000 nasi bungkus akan berlangsung selama 30 hari ke depan.

"Saat ini sudah berjalan selama tiga hari, kami berharap gerakan ini akan diikuti juga oleh BUMN yang lain," kata dia.

Pihaknya memberdayakan masyarakat sekitar yang pintar masak untuk membuat makanan tersebut.

"Kami membayar masyarakat yang masak tersebut, untuk membantu juga keperluan mereka setelah pascagempa," katanya.

Saat ini, pembagian nasi bungkus tersebut di Palu, Parigi, dan kemudian ke Donggala.

Ke depan, katanya, gerakan itu akan terus dilakukan melalui koordinasi dengan pemerintah setempat sebagai bagian dari upaya meringankan beban masyarakat yang terkena dampak gempa dan tsunami.

Kepala Cabang BNI Palu Amirudin mengharapkan dengan gerakan 1.000 nasi bungkus membantu masyarakat yang masih dalam pemulihan. Sasaran gerakan itu juga untuk mereka yang belum bisa memasak karena musibah.

Posko dapur umum untuk pelaksanaan gerakan itu di rumah dinas BNI Palu.



Vaksin Tetanus

PT BNI juga menggandeng PT Bio Farma (Persero) untuk memberikan vaksin tetanus kepada masyarakat dan relawan yang bertugas di Palu dan Donggala.

BNI melakukan langkah itu karena gempa dan tsunami di Sulteng juga berdampak terhadap munculnya banyak penyakit. Hal itu harus diantisipasi.

Dewanta mengatakan vaksin tetanus, juga dikenal dengan nama toksoid tetanus (TT), diberikan untuk mencegah penyakit tetanus.

"Kami harap semua masyarakat dan relawan juga akan divaksin, sehingga mencegah berbagai penyakit yang bisa muncul pascagempa dan tsunami," katanya.

Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) PT Bio Farma Disril Revolin Putra mengatakan sudah lebih dari 50 persen vaksin diberikan kepada masyarakat dan relawan.

Masih ada sekitar 45 persen vaksin dan diharapkan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat pascagempa dan tsunami.

Jika sudah ada masyarakat dan relawan yang terkena tetanus, pihaknya menyediakan serum untuk penyembuhannya. Pengobatan terus dilakukan, agar semua masyarakat pulih.

Ia menjelaskan ke depannya akan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Palu, di mana Bio farma akan mengirimkan vaksin tersebut melalui Dinkes setempat, sehingga semua masyarakat bisa divaksin untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

BNI juga menyiapkan posko pengobatan gratis dengan mendatangkan tenaga medis, yakni dokter, untuk memberikan pengobatan kepada masyarakat pascagempa.

Kegiatan yang bekerja sama dengan BNI Life itu, untuk memberikan pengobatan kepada masyarakat yang mungkin mulai diserang berbagai penyakit akibat gempa dan tsunami di Sulteng.

"BNI sebagai bank milik pemerintah, akan terus memberikan yang terbaik, dan berupaya membangun bersama pemerintah Sulteng," katanya.



Pulihkan Layanan

PT BNI Wilayah Manado berhasil memulihkan layanan perbankan pascagempa Sulteng.

CEO BNI Wilayah Manado Haris Agus Handoko mengatakan bencana di daerah itu berdampak terhadap aktivitas BNI, di mana seluruh "outlet" di Palu, Donggala, dan Parigi berhenti beroperasi.

Dia mengatakan kondisi tersebut berdampak terhadap layanan perbankan kepada masyarakat yang membutuhkan layanan jasa keuangan.

Untuk meringankan beban masyarakat Sulawesi Tengah, PT BNI berupaya mempercepat pemulihan layanan di seluruh kantor cabang dan cabang pembantu yang terkena dampak bencana.

Pada Minggu (30/9), pukul 15.00 Wita, BNI berhasil mengaktifkan kembali layanan anjungan tunai mandiri di Palu dan sekitarnya.

Menurut pantauan di lapangan, tercatat 12 ATM BNI telah kembali beroperasi melayani transaksi seperti hari biasa. Untuk mempercepat pemulihan jaringan komunikasi dan IT kantor cabang dan ATM, BNI menerjunkan tim khusus dari kantor pusat dan kantor wilayah Manado.

Keseriusan BNI dalam merespons bencana, ditandai dengan kehadiran General Manager Divisi Jaringan dan Layanan Fauzi, Direktur BNI Syariah Iwan Abdi, CEO Wilayah Manado Haris Agus Handoko, bersama tim kantor pusat dan kantor wilayah lainnya pada Minggu (30/9).

Pada Senin, selain berhasil mengaktifkan 24 ATM, BNI Kantor Cabang Palu, Parigi, dan beberapa kantor cabang pembantu lainnya telah kembali beroperasi.

Untuk memperkuat layanan di Palu dan Parigi, BNI juga mengirimkan lima mobil layanan gerak (O-Branch) dari cabang-cabang terdekat.



(T.KR-NCY/B/M029/M029) 10-10-2018 09:23:21

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Nancy Lynda Tigauw
Copyright © ANTARA 2024