Minahasa Utara, (Antaranews Sulut) - Masyarakat Minahasa Utara (Minut), Sulawesi Utara, yang bermukim di Kecamatan Talawaan, mulai mengeluhkan kekeringan dan kesulitan air bersih karena terjadinya musim panas.

"Warga di beberapa perumahan di Desa Mapanget yang merupakan wilayah perbatasan antara Kota Manado dan Minahasa Utara, mulai mengalami kekeringan," kata warga Kecamatan Talawaan, Johanes Kaurouw, di Mapanget, Jumat.

Dia mengatakan, akibat panas selama kurang sebulan ini, sumur penduduk mengering, sehingga warga kesulitan air dan terpaksa harus menunggu sehari semalam agar bisa mengambil air dari sumur.

Kekeringan air tersebut, kata Johanis sering terjadi selama bertahun-tahun, dan selalu menjadi klasik menimpa penduduk di Desa Mapanget, terutama yang bermukim di perumahan-perumahan yang berdiri di desa tersebut.

Apalagi, bagi penduduk yang bermata pencaharian petani, musim panas menjadi saat kritis, sebab rata-rata baru menanam dan tunas-tunas baru masih membutuhkan air dan mengering, sehingga banyak yang mengaku rugi dan terpaksa harus berjalan jauh untuk mencari sumber air, agar bisa menyiram tanaman di lahan perkebunan, supaya tidak semakin rugi.

Meskipun dia mengakui ada beberapa wilayah Desa tersebut air melimpah, namun sebagain besar justru kekeringan sehingga untuk mendapatkan air, harus membeli air isi ulang dengan harga Rp4.000 per galon.

Sementara, tokoh masyarakat Talawan, Elsma Budiman Pulingkareng, berharap kiranya bisa ada bantuan yang diberikan pemerintah seperti penyediaan air bersih sehingga warga tidak terlalu kesulitan saat musim panas.

"Semoga bisa ada solusi sehingga warga di kawasan sini tidak terlalu kesulitan, terutama saat musim panas, karena air merupakan kebutuhan dasar manusia yang tidak bisa tidak harus ada," katanya.



Alex Sariwating

(T.KR-JHB/B/L005/C/L005) 24-08-2018 11:28:36

Pewarta : Joyce Hestyawatie B

Copyright © ANTARA 2024