Manado, (Antaranews Sulut) - Sistem resi gudang (SRG) sebenarnya mampu mengatasi anjloknya harga kopra di sentra Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

"Anjloknya harga kopra ke level Rpo4 ribu per kilogram, sebenarnya dengan sistem resi gudang bisa diatasi," kata Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulut Soekowardojo di Manado, Senin.

Soekowardojo mengatakan karena dengan SRG pada saat harga rendah petani dapat menyimpannya di resi gudang dan menjualnya pada saat harga bagus.

Sementara itu resinya diuangkan ke bank untuk modal kerja atau produksi yang lain.

"Sudah saatnya pemerintah daerah melihat reai gudang sebagai salah satu sistem pembiayaan," kata Soekowardojo.

Nanti, katanya, pada saat harga bagus barang di gudang dapat dijual, dan hasilnya membayar pembiayaan dari bank.

"Di Sulut hanya ada dua gudang dan itu belum berfungsi," katanya.

Karena, katanya, anjloknya harga kopra bisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Sulut yang masih mengandalkan pertanian dan perkebunan.

"Juga pada ekspor karena produk pangan yang paling banyak diekspor dari bahan baku kelapa," jelasnya.

Barang yang dapat disimpan dalam SRG yakni gabah, beras, jagung, kopi, kakao, lada, karet, kopra, rumput laut dan garam dan masih banyak lagi, sesuai yang diatur oleh pemerintah.

(T.KR-NCY/B/B012/B012) 25-06-2018 09:14:04

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw

Copyright © ANTARA 2024