(LIPUTAN KHUSUS)
Manado, (Antarasulut) - Berbagai masalah sosial kemasyarakatan disampaikan warga di Sario Kotabaru, kepada ketua DPRD Manado, Noortje Henny Van Bone, saat menggelar reses di daerah pemilihan tersebut, yang dihadiri puluhan massa termasuk lansia dan penyandang disabilitas, Selasa.
"Masyarakat menyampaikan keluhan mengenai bantuan bencana banjir, bantuan sosial sampai pembangunan drainase terbuka dan bangunan yang lokasinya justru berada di sepadan sungai dan dikhawatirkan menjadi masalah, oleh masyarakat saya terima bersama jajaran pemerintah kota yang hadir," kata Van Bone, di Manado, Rabu.
Kepala Dinas PUPR Manado, menjelaskan tentang pembangunan di tepian DAS dan
kewenangan pengelolaan sungai serta penindakan pemerintah yang tidak pandang bulu (Jo) (1)
Dia mengatakan, dengan reses bisa menyerap dan menindaklanjuti aspirasi konstituen dan pengaduan masyarakat guna memberikan pertanggungjawaban moral dan politis kepada konstituen di Dapil sebagai bentuk perwujudan perwakilan rakyat dalam pemerintahan.
Salah satu tokoh masyarakat yang menyampaikan keluhan adalah Ir Johny Lolong, yang meminta bantuan DPRD melalui ketua DPRD untuk memfasilitasi masalah hak kepemilikan lahan di kanisah GMIM Sario Kotabaru, kemudian persoalan talud yang longsor, dan gedung kantor lurah yang masih pinjam pakai.
Menyerap aspirasi yang disampaikan para konstituen (jo) (1)
Persoalan lainnya yang mengemuka disampaikan asalah mengenai pelebaran yang dirasakan warga menyusahkan karena dikhawatirkan akan menghilangkan ruas jalan Sam Ratulangi dan Siswa, serta mengenai masalah e-warung, PKH dan bantuan lansia, makanan tambahan balita.
Van Bone yang didampingi Kabid Rehabilitasi Sosial, Olga Krisen, mengatakan mengenai bantuan lansia sudah dianggarkan di Dinsos dan ada pertemuan sabuah lansia, sedangkan mengenai PKH sudah disalurkan setiap tiga bulan sekali.
"Mengenai e-warung, saya sendiri minta supaya ditambaha kalau bisa setiap kelurahan ada, karena susah jika hanya ada 24, melayani ribuan warga menerima PKH, jadi kami minta supaya ditambahkan," kata Van Bone.
Konstituen menyampaikan aspirasi dalam reses. (Jo) (1)
Hal itu langsung disambut kepala Seksi fakir miskin, Suhenda, bahwa itu sudah disampaikan ke Jakarta tinggal menunggu jawaban Kemensos.
Sedangkan Kadis PUPR Bart Assa, yang hadir juga menjelaskan panjang lebar mengenai bangunan yang di tepian DAS semuanya akan ditertibkan, tak pandang bulu, serta menjelaskan kewenangan pengelolaan sungai antara Manado dan balai sungai.
Menyerap aspirasi yang disampaikan para konstituen (jo) (1)
Selesai reses, seluruh konstituen yang hadir dijamu makan siang oleh Ketua DPRD, turut hadir Sekretaris Dinas Kesehatan, Esther Mamangkey, Camat Sario Marthen Kapojos, serta para lurah dan kepala lingkungan di Sario***
Manado, (Antarasulut) - Berbagai masalah sosial kemasyarakatan disampaikan warga di Sario Kotabaru, kepada ketua DPRD Manado, Noortje Henny Van Bone, saat menggelar reses di daerah pemilihan tersebut, yang dihadiri puluhan massa termasuk lansia dan penyandang disabilitas, Selasa.
"Masyarakat menyampaikan keluhan mengenai bantuan bencana banjir, bantuan sosial sampai pembangunan drainase terbuka dan bangunan yang lokasinya justru berada di sepadan sungai dan dikhawatirkan menjadi masalah, oleh masyarakat saya terima bersama jajaran pemerintah kota yang hadir," kata Van Bone, di Manado, Rabu.
kewenangan pengelolaan sungai serta penindakan pemerintah yang tidak pandang bulu (Jo) (1)
Dia mengatakan, dengan reses bisa menyerap dan menindaklanjuti aspirasi konstituen dan pengaduan masyarakat guna memberikan pertanggungjawaban moral dan politis kepada konstituen di Dapil sebagai bentuk perwujudan perwakilan rakyat dalam pemerintahan.
Salah satu tokoh masyarakat yang menyampaikan keluhan adalah Ir Johny Lolong, yang meminta bantuan DPRD melalui ketua DPRD untuk memfasilitasi masalah hak kepemilikan lahan di kanisah GMIM Sario Kotabaru, kemudian persoalan talud yang longsor, dan gedung kantor lurah yang masih pinjam pakai.
Persoalan lainnya yang mengemuka disampaikan asalah mengenai pelebaran yang dirasakan warga menyusahkan karena dikhawatirkan akan menghilangkan ruas jalan Sam Ratulangi dan Siswa, serta mengenai masalah e-warung, PKH dan bantuan lansia, makanan tambahan balita.
Van Bone yang didampingi Kabid Rehabilitasi Sosial, Olga Krisen, mengatakan mengenai bantuan lansia sudah dianggarkan di Dinsos dan ada pertemuan sabuah lansia, sedangkan mengenai PKH sudah disalurkan setiap tiga bulan sekali.
"Mengenai e-warung, saya sendiri minta supaya ditambaha kalau bisa setiap kelurahan ada, karena susah jika hanya ada 24, melayani ribuan warga menerima PKH, jadi kami minta supaya ditambahkan," kata Van Bone.
Hal itu langsung disambut kepala Seksi fakir miskin, Suhenda, bahwa itu sudah disampaikan ke Jakarta tinggal menunggu jawaban Kemensos.
Sedangkan Kadis PUPR Bart Assa, yang hadir juga menjelaskan panjang lebar mengenai bangunan yang di tepian DAS semuanya akan ditertibkan, tak pandang bulu, serta menjelaskan kewenangan pengelolaan sungai antara Manado dan balai sungai.
Selesai reses, seluruh konstituen yang hadir dijamu makan siang oleh Ketua DPRD, turut hadir Sekretaris Dinas Kesehatan, Esther Mamangkey, Camat Sario Marthen Kapojos, serta para lurah dan kepala lingkungan di Sario***