Manado, (Antaranews Sulut) - Bayer Divisi Crop Science Indonesia mendukung program pemerintah Sulawesi Utara (Sulut) untuk mencapai swasembada beras di daerah tersebut.

"Kami sangat mendukung program pemerintah untuk mencapai swasembada beras, demi kesejahteraan masyarakat," kata Direktur PT Bayer Indonesia Mohan Babu di Manado, Senin.

Mohan mengatakan pihaknya akan meningkatkan ekspansi bisnis khusus di sektor pertanian di Indonesia Timur, terlebih khusus Provinsi Sulut.

"Kami tahu sektor pertanian di Sulut cukup besar dan memberikan sumbangan ke pertumbuhan ekonomi sangat tinggi," jelasnya.

Namun, katanya, dengan perkembangan zaman dan unsur hara di dalam tanah yang semakin lama mulai rusak, sehingga pihaknya membawa solusinya dengan menyiapkan bibit padi dan obat dalam meningkatkan produksi padi di Sulut.

"Kami memberikan solusi kepada petani di Sulut, agar produksi padi bisa meningkat," jelasnya.

Dia menjelaskan solusi terintegrasi Bayer untuk peningkatan produksi padi Moll memperkenalkan solusi pertanian terintegrasi yang mampu meningkatkan produksi pertanian padi hingga 12-15 persen.

Dia mengatakan solusi terintegrasi tersebut adalah dengan menggunakan padi hibrida Arize yang menawarkan keuntungan hasil sebesar 15-20 persen lebih tinggi dibanding varietas non-hibrida yang ada.

Agar tanaman terhindar dari serangan penyakit Bayer merekomendasikan para petani padi menggunakan Antracol pada saat pembentukan anakan.

Sedangkan pada pada saat padi bunting dan pada saat pembungaan lima persen, Bayer merekomendasikan penggunaan Nativo untuk daerah endemik penyakit "blast", sedangkan untuk daerah bukan endemik penyakit "blast", Bayer merekomendasikan untuk menggunakan Folicur Gold.

Namun, angka peningkatan tersebut hanya dapat tercapai apabila petani berdisiplin mengikuti rekomendasi yang kami berikan, ujarnya.

Ketiga produk perlindungan tanaman tersebut juga efektif untuk melindungi tanaman selain padi, seperti jagung, kedelai, sayuran, buah-buahan dan komoditas perkebunan.

***3***



(T.KR-NCY/B/E008/E008) 19-02-2018 10:02:13

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Nancy Lynda Tigauw
Copyright © ANTARA 2024