Manado, (Antara) - Bank Indonesia (BI) memproyeksikan inflasi Kota Manado pada bulan Oktober 2017 akan kembali rendah.

"Kami memperkirakan tekanan inflasi Sulut akan kembali berada pada level yang rendah," kata Kepala BI Perwakilan Sulut Soekowardojo di Manado, Selasa.

Dia mengatakan hal tersebut diperkirakan karena belum adanya dorongan peningkatan permintaan masyarakat yang umumnya akan terfokus di akhir tahun.

Selain itu, katanya, kondisi cuaca yang diperkirakan akan cukup baik dinilai mampu meminimalisir risiko lonjakan harga pada kelompok volatile food.

Bank Indonesia memandang positif terjadinya deflasi pada September 2017 dalam mendukung pencapaian target inflasi Sulut 2017 yang diproyeksikan sebesar 4�1 persen (yoy).

Namun demikian, katanya, potensi tekanan permintaan di akhir tahun jelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2018 perlu dicermati bersama untuk mempersiapkan langkah pengendaliannya.

Meskipun pergerakan harga-harga dalam dua bulan terakhir cenderung menunjukkan penurunan, namun Pemerintah daerah dan Bank Indonesia tetap pada komitmen untuk memperkuat pengendalian inflasi di akhir tahun 2017, terutama menghadapi hari besar kegamaan.

Pada September dan Oktober 2017, TPID Provinsi Sulawesi Utara bersama Bank Indonesia akan melakukan kerjasama dengan Tim Penggerak PKK Prov. Sulut untuk kembali menyukseskan Gerakan Barito �Batanang Rica dan Tomat� tahap ke-2 dengan penyaluran sekitar 35 Ribu Bibit kepada kelompok-kelompok PKK di wilayah Kota Manado dan sekitarnya.

Selain itu, katanya, penguatan kelembagaan TPID di wilayah Sulawesi Utara juga akan segera dilakukan menyusul terbitnya Keputusan Presiden RI No.23 Tahun 2017 Tentang Tim Pengendalian Inflasi Nasional.***3***





(T.KR-NCY/B/G004/G004) 03-10-2017 17:23:58

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor :
Copyright © ANTARA 2024