MENYANDANG status guru besar dengan gelar Profesor di depan namanya, tidak lantas membuat Zetly Estevanus Tamod melupakan orang yang berjasa bagi kesuksesannya.

Ini terlihat saat pria kelahiran Ranoketang Atas, 18 September 1973 menggelar syukuran atas gelar Profesor yang disandangnya, Sabtu (05/08) akhir pekan lalu.

Tak hanya menghadirkan para petinggi pemerintahan dan masyarakat, gelaran acara yang dilaksanakan di tanah kelahirannya, Ranoketang Atas tersebut, juga dijadikan ajang reuni oleh pria yang Kamis (5/8) dikukuhkan sebagai Guru Besar Universitas Sam Ratulangi, Manado, sekaligus memberikan penghargaan bagi para mantan gurunya di TK, SD GMIM Ranoketang Atas, maupun SMP Negeri Lobu (SMP N 1 Touluaan).

"Saya tidak akan sampai meraih professor seperti ini, tanpa adanya bimbingan para guru. Untuk itu, sudah selayaknya kita memberikan penghormatan dan penghargaan yang tinggi kepada mereka," kata Zetly.

Dukungan keluarga, kerabat dan sahabat juga diakui Doktor Lulusan Universitas Brawijaya Malang ini sebagai motivasi terbesar dalam hidupnya. "Saya punya tekad besar untuk sukses. Dan saya bersyukur karena orang-orang di dekat saya, terus memberi motivasi," tukas Suami tercinta dari DR Evelin Kawung SSos MSi ini.

Capaian Zetly sendiri mendapat apresiasi Bupati Mitra, James Sumendap SH. Dalam sambutannya di hadapan sekitar seribu warga dan undangan yang hadir pada jabatan tersebut, Sumendap menegaskan jika sukses yang didapat Zetly menjadi kebanggaan tersendiri bagi warga Mitra.

"Warga Mitra khususnya Desa Ranoketang Atas, Kecamatan Touluaan patut berbangga punya seorang profesor. Ini jadi motivasi bagi kaum muda untuk menjadikan pendidikan sebagai prioritas. Dan saya berharap, ke depan akan lahir profesor-profesor lain di daerah ini," tandas Sumendap.

James pun berpesan agar ayahanda dari Junior Tamod dan Inka Tamod ini dapat terus mengimplementasikan ilmu yang didapat untuk kemajuan Mitra.

"Sebagai staf khusus Bupati, Prof Zetly merupakan salah satu penasehat saya. Dalam membangun Mitra, saya banyak berdiskusi dengannya,” pungkas Sumendap sembari menyampaikan banyak selamat atas sukses yang dicapai Zetly.

Diketahui, Prof DR Zetly Tamod merupakan guru besar tetap bidang Konservasi Tanah dan Air, di Fakultas Pertanian, yang dalam orasi ilmiah guru besar Unsrat Manado pada Kamis (3/8) lalu, mengangkat topik ‘Mitigasi KarakteristikLahan Terdegradasi’. ***4***

Pewarta : Arthur Ignasius Karinda
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024