Manado, (Antara) - Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) telah mengekspor bungkil kopra sebanyak 6.000 ton ke India pada awal bulan Februari 2017.

"Bungkil kopra yang diekspor ke India sebanyak 6.000 ton mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar 1,15 juta dolar Amerika Serikat (AS)," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulut Darwin Muksin di Manado, Selasa.

Darwin mengatakan India sudah menjadi pasar utama ekspor bungkil kopra Sulut.

"Sehingga, saya harap bungkil kopra yang diekspor ke India sesuai dengan permintaan pasar, jangan sampai mengecewakan," jelasnya.

India katanya, membutuhkan bungkil kopra dalam jumlah cukup besar karena permintaan masyarakat cukup tinggi.

Dia menjelaskan India sudah dikenal sebagai pasar potensial bagi komoditas unggulan Sulut, hanya saja untuk bungkil kopra ataupun produk turunan kopra merupakan pasar baru.

"Bungkil kopra yang diekspor ke negara tersebut telah melalui proses pengolahan minyak goreng dilakukan pabrik pengolah di Sulut," ujarnya.

Sebagian besar, dalam proses pembuatan minyak kelapa, bungkilnya hanya dibuang begitu saja, padahal mampu memberikan nilai cukup besar bagi petani kelapa maupun daerah.

Disperindag akan terus memfasilitasi petani kelapa dan eksportir agar terus berinovasi dengan produk turunan kelapa, katanya.***3***Budi Suyanto



(T.KR-NCY/B/B008/B008) 21-02-2017 13:47:00

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor :
Copyright © ANTARA 2024