Manado, (Antarasulut) - Legislator dari daerah pemilihan (Dapil) Tuminting-Bunaken-Bunaken Kepulauan, Vanda Ariantje Pinontoan, SE, menggelar reses di Kelurahan Maasing, Tuminting menerima semua masukan, keluhan dan aspirasi masyarakat terkait berbagai hal yang berkembang di masyarakat.
"Ada berbagai aspirasi yang masuk antara lain, tentang proyek sanitasi yang tidak jelas, kemudian soal kartu Indonesia pintar, dana santunan duka, beras miskin, layanan kepala lingkungan dan mobil sampah yang tidak maksimal," kata Vanda Pinonton, di Manado.
Dia mengatakan, salah satu perwakilan warga Ketty Balaati, mengeluhkan tentang KIP yang tidak tepat sasaran, sebab yang menerimanya adalah siswa yang mampu, padahal banyak yang tak mampu tak dapat. Seharusnya hal pendataan dilakukan sekolah sebab paling mengenal kondisi siswanya.
Sedangkan Yasmin Mangintiku menyampaikan keluhan seputar kepala lingkungan yang pilih-pilih kasih, tidak mau mendatangi warga yang kedukaan, penerima raskin yang adalah warga mampu dan mobil sampah tidak sampai ke wilayah mereka.
Kemudian ada aspirasi dari Mochtar Bawuoh, tentang proyek sanitasi lingkungan yang tak jelas, usulan dari Samuel Panaha yang minta agar pemerintah memperhatikan keluhan warga terkait motor sampah dan kesiapan warga bayar retribusi lebih asal sampah diangkut.
Dia mengatakan, semua yang bisa dijawab disampaikan terutama soal KIP yang memang sudah disampaikan kepada Diknas untuk ditindaklanjuti, kemudian persoalan Raskin pendataanya bukan oleh pemerintah tapi statistik dan akan diteruskan kepada yang berwenang, sedangkan masalah dana duka telah diselesaikan, dan usulan Samuel ditanggapi lurah Mohammad Windu serta Sekcam Bunaken, Ibu Henokh, yang mendampingi Vanda dalam reses tersebut.
"Selain itu, seluruh keluhan masyarakat akan kami sampaikan kepada semua instansi yang berwenang," katanya.***
"Ada berbagai aspirasi yang masuk antara lain, tentang proyek sanitasi yang tidak jelas, kemudian soal kartu Indonesia pintar, dana santunan duka, beras miskin, layanan kepala lingkungan dan mobil sampah yang tidak maksimal," kata Vanda Pinonton, di Manado.
Dia mengatakan, salah satu perwakilan warga Ketty Balaati, mengeluhkan tentang KIP yang tidak tepat sasaran, sebab yang menerimanya adalah siswa yang mampu, padahal banyak yang tak mampu tak dapat. Seharusnya hal pendataan dilakukan sekolah sebab paling mengenal kondisi siswanya.
Sedangkan Yasmin Mangintiku menyampaikan keluhan seputar kepala lingkungan yang pilih-pilih kasih, tidak mau mendatangi warga yang kedukaan, penerima raskin yang adalah warga mampu dan mobil sampah tidak sampai ke wilayah mereka.
Kemudian ada aspirasi dari Mochtar Bawuoh, tentang proyek sanitasi lingkungan yang tak jelas, usulan dari Samuel Panaha yang minta agar pemerintah memperhatikan keluhan warga terkait motor sampah dan kesiapan warga bayar retribusi lebih asal sampah diangkut.
Dia mengatakan, semua yang bisa dijawab disampaikan terutama soal KIP yang memang sudah disampaikan kepada Diknas untuk ditindaklanjuti, kemudian persoalan Raskin pendataanya bukan oleh pemerintah tapi statistik dan akan diteruskan kepada yang berwenang, sedangkan masalah dana duka telah diselesaikan, dan usulan Samuel ditanggapi lurah Mohammad Windu serta Sekcam Bunaken, Ibu Henokh, yang mendampingi Vanda dalam reses tersebut.
"Selain itu, seluruh keluhan masyarakat akan kami sampaikan kepada semua instansi yang berwenang," katanya.***