Manado (ANTARA) - Kapolda Sulawesi Utara (Sulut) Irjen Pol Roycke Harry Langie mengatakan, operasi 'Zebra Samrat' tahun 2025 bersifat terbuka dengan mengedepankan fungsi lalu lintas untuk meningkatkan keselamatan dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.

"Sasaran operasi meliputi segala bentuk potensi gangguan, ambang gangguan, dan gangguan nyata yang berpotensi menyebabkan kemacetan dan kecelakaan lalu lintas, baik pada saat maupun pasca operasi Zebra Samrat," kata Kapolda Irjen Pol Roycke di Manado, Selasa.

Target operasi, kata Kapolda, meliputi, pengemudi yang menggunakan handphone saat mengemudi, melawan arus lalu lintas, pengemudi di bawah umur.

Selanjutnya, berkendara melebihi batas kecepatan serta pengemudi yang mengonsumsi narkoba dan minuman beralkohol.

Kapolda Sulut menambahkan, inti dari operasi 'Zebra Samrat' tersebut adalah keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (kamseltibcarlantas).

“Kita masih perlu melakukan mitigasi, dan ini adalah operasi humanis, salah satunya memberikan imbauan kepada masyarakat," ujarnya.

Karena ada filosofi, terjadinya kecelakaan itu diawali dengan pelanggaran dan manakala pengendara sudah tidak mau tahu dengan peraturan maka dia akan melanggar peraturan yang bisa mengakibatkan kecelakaan.

Dalam berlalu lintas, lanjut Kapolda, terdapat tiga hal pokok yaitu, siap diri, siap peralatan atau kendaraan, dan siap administrasi seperti SIM, STNK.

“Dalam momentum operasi Zebra Samrat ini yang dikedepankan adalah tindakan humanis. Kita mengajak masyarakat untuk selalu melakukan mitigasi secara bersama dan memberikan imbauan," harap Kapolda.

Di dalam penegakan hukum seperti sanksi tilang (bukti pelanggaran), itu hanya lima persen dari keseluruhan kegiatan operasi, sebesar 80 persen adalah imbauan.

Operasi Zebra Samrat' 2025 akan berakhir 30 November 2025 melibatkan 475 personel Polri dan stakeholder terkait, yang tergabung dalam Satgasops Polda dan Satgasops Polres/Polresta.


Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Hence Paat
Copyright © ANTARA 2025