Manado,23/11 (Antara Sulut) - Anggota DPRD Sulawesi Utara Herry Tombeng menyoroti pembongkaran jembatan di Airmadidi Bawah, Kabupaten Minahasa Utara, yang tidak diikuti dengan pembuatan jalan sementara.
Herry Tombeng di Manado, Senin, mengatakan masyarakat mengeluhkan dengan adanya pembongkaran jembatan yang tidak diikuti kesiapan jalan sementara.
"Adanya pembongkaran jembatan itu membuat waktu tempuh dari Tondano, Kabupaten Minahasa ke Airmadidi menjadi lama, atau sekitar empat jam," kata Herry saat dengar pendapat Komisi IV DPRD Sulut dengan Dinas Pekerjaan Umum terkait Rancangan APBD 2016.
Herry Tombeng mengatakan kondisi ini harus menjadi perhatian dari pemerintah.
Sebab jika tidak ada jalan sementara akan terjadi antrean kendaraan dari Tondano ke Airmaididi atau sebaliknya.
Apalagi saat ini mendekati perayaan Natal, aktivitas masyarakat meningkat, sehingga perlu dibuat jalan sementara.
"Kalau tidak, bisa saja bahan makanan yang dibeli di pasar seperti ikan, karena lamanya waktu tempuh, menjadi rusak di perjalanan. Karena itu perlu dibuat jalan darurat," katanya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sulut J Kenap mengatakan, pihaknya akan langsung menindaklanjutinya berkoordiasi dengan Balai Jalan Nasional Sulut.
"Terima kasih masukannya, kami langsung akan berkoordinasi dengan instansi tersebut," kata Kenap.
Selain Herry Tombeng, rapat dipimpin Ketua Komisi III DPRD Sulut Andre Angouw juga dihadiri antara lain Wakil Ketua Edwin Lontoh, Sekretaris Amir Liputo anggota Edyson Masengi, Adriana Dondokambey, Ayub Ali. ***1***
(T.J009/B/E005/E005) 23-11-2015 21:04:34
Herry Tombeng di Manado, Senin, mengatakan masyarakat mengeluhkan dengan adanya pembongkaran jembatan yang tidak diikuti kesiapan jalan sementara.
"Adanya pembongkaran jembatan itu membuat waktu tempuh dari Tondano, Kabupaten Minahasa ke Airmadidi menjadi lama, atau sekitar empat jam," kata Herry saat dengar pendapat Komisi IV DPRD Sulut dengan Dinas Pekerjaan Umum terkait Rancangan APBD 2016.
Herry Tombeng mengatakan kondisi ini harus menjadi perhatian dari pemerintah.
Sebab jika tidak ada jalan sementara akan terjadi antrean kendaraan dari Tondano ke Airmaididi atau sebaliknya.
Apalagi saat ini mendekati perayaan Natal, aktivitas masyarakat meningkat, sehingga perlu dibuat jalan sementara.
"Kalau tidak, bisa saja bahan makanan yang dibeli di pasar seperti ikan, karena lamanya waktu tempuh, menjadi rusak di perjalanan. Karena itu perlu dibuat jalan darurat," katanya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sulut J Kenap mengatakan, pihaknya akan langsung menindaklanjutinya berkoordiasi dengan Balai Jalan Nasional Sulut.
"Terima kasih masukannya, kami langsung akan berkoordinasi dengan instansi tersebut," kata Kenap.
Selain Herry Tombeng, rapat dipimpin Ketua Komisi III DPRD Sulut Andre Angouw juga dihadiri antara lain Wakil Ketua Edwin Lontoh, Sekretaris Amir Liputo anggota Edyson Masengi, Adriana Dondokambey, Ayub Ali. ***1***
(T.J009/B/E005/E005) 23-11-2015 21:04:34