Manado, (Antarasulut) - Ketua komisi D DPRD Manado, Sulawesi Utara, dari fraksi Gerindra, Apriano Saerang, Rabu malam, menggelar reses di daerah pemilihan (Dapil)Sario-Malalayang.

"Reses bertujuan untuk menampung semua aspirasi warga masyarakat Manado," kata Saerang dalam sambutannya, di Manado.

Saerang mengatakan, reses menjadi cara DPRD untuk menjaring sekaligus memperjuangkan aspirasi masyarakat termasuk di Malalayang agar bisa diperjuangkan nanti.

"Kami berharap kiranya masyarakat terbuka dan jujur untuk menyampaikan semua keluhan, terutama masalah listrik yang tak kunjung terselesaikan oleh pihak yang berwenangn," katanya.

Dia mengatakan berbagai keluhan masyarakat tersebut akan diperjuangkan dalam penyusunan anggaran, sebelum KUA-PPAS induk RAPBD 2016 dibahas dan ditetapkan.

Salah satu kepala lingkungan bernama Azis Talumingan, mengangkat masalah kebersihan, karena selalu menjadi masalah berkepanjangan yang susah diselesaikan, sedangkan wilayah tersebut adalah perbatasan dengan Minahasa, sedangkan sampah kebanyakan merupakan rpoduksi kabupaten tetangga tersebut.

Sedangkan warga bernama Arselius Tomboko, mengangkat masalah air bersih yang susah didapat, dan minta agar PT air memperhatikan hal tersebut, supaya mereka dapat menikmati air bersih.

Sedangkan masalah kekerasan seksual terhadap anak-anak sekolah serta pengadaan CCT, proyek jalan bermasalah, serta drainase diatur agar jangan jadi banjir saat hujan, diangkat oleh warga Malalayang Dua Melky Mananohas,

"Kami juga minta agar berbagai urusan masyarakat dibantu dan diringankan agar jangan ada pungutan liar, kalau bisa seluruh urusan dimudahkan sehingga mereka bebas mengurus segala sesuatu," kata Mananohas.

Saerang menegaskan akan memperjuangkan semua aspirasi dan masalah yang terjadi di wilayah tersebut, mulai dari sampah, air bersih, hingga pelayanan prima dan minta satuan kerja perangkat daerah untuk melakukan kinerjanya secara maksimal.

Kepala Bidang Persampahan Dinas Kebersihan Manado, Michael Karundeng, mengatakan memang sampah menajdi masalah klasik karena kesadaran masyarakat akan waktu buang sampah masih rendah, belum lagi susahnya mempertemukan antara masyarakat Manado dan Minahasa dalam hal membuang sampah. 
   
"Karena itu kami mengintensifkan sosialisasi supaya kesadaran masyarakat Manado membuang sampah terus bertumbuh," katanya. 

Sementara Kabid Pendidikan Menengah Diknas Manado Boy Robot mengatakan, penggunaan CCTV memang sudah diadakan tetapi masih di tingkat SMP dan SMA, kedepan usulan masyarakat akan menjadi prioritas di Manado, apalagi menjadi pusat pendidikan Indonesia timur, maka berbagai usulan untuk meningkatkan kualitas lembaga pendidikan dimaksimalkan. 

Sedangkan lurah Malalayang Dua, Rommy Songgigilan menegaskan, akan memberantas semua praktek tidak benar di kantornya, dan berupaya membangun kebersamaan dengan penduduk sehinmgga pelayanan akan makin maksimal. 
***2***

.


Pewarta : Joyce Bukarakombang
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024