Manado, (Antarasulut) - Dewan perwakilan rakyat daerah Manado, Sulawesi Utara (DPRD Sulut), mengingatkan pemerintah untuk meneruskan proses hukum kasus kebakaran di rumah karaoke Inul Vizta, 25 Oktober lalu.
"Dalam kasus kebakaran yang terjadi tersebut, para korban sangat dirugikan, sebab bukan hanya harga yang hilang tetapi nyawa, pemerintah harus ingat itu, maka proses hukumnya harus didorong tetap berjalan," kata Wakil Ketua DPRD Manado, Richard Sualang, di Manado, Kamis.
Sualang mengatakan, kedatangan pemilik `brand` Inul Daratista ke Manado, tidak lantas membuat proses hukumnya selesai begitu saja, sebab banyak hal yang harus diperiksa, mulai dari kelayakan tempat usaha, sistem keamanan serta lokasinya, apakah memenuhi syarat atau tidak.
"Dalam kasus kebakaran di tempat karaoke tersebut, para korban tidak sempat menyelamatkan diri, bahkan para pekerja juga tidak menolong tetapi malah melarikan diri," katanya.
Karena itu, Sualang mengatakan, para pemilik tempat hiburan tersebut, baik yang memiliki maupun penggunanya harus bertanggungjawab secara hukum.
"Bukan hanya datang mengunjungi saja, tetapi urusan hukumnya harus tetap berjalan, jangan sampai berhenti begitu saja," kata Sualang.
Dia mengatakan DPRD akan mengadvokasi warga Manado yang dirugikan karena kasus tersebut, agar proses hukumnya tetap berjalan, jangan berhenti di tempat atau diam begitu saja.
Apalagi menurutnya, kasus kebakaran itu berdampak pada dunia pariwisata Manado, yang akan dianggap tidak nyaman dan bisa menurunkan kunjungan wisata, karena tidak ada yang mau datang kalau keamanan, keselamatan dan kenyamanan tidak terjamin.
Namun Sualang menegaskan, DPRD bukan dalam posisi untuk menghakimi, tetapi lebih kepada membantu masyarakat agar masalah tersebut dapat diselesaikan dengan baik, sesuai dengan aturan hukum.
Kasus kebakaran Inul Vizta di Manado, mengakibatkan 12 nyawa melayang, dan 72 orang lainnya harus menjalani perawatan di rumah sakit. ***2***
(T.KR-JHB/B/E001/E001) 05-11-2015 18:29:34
"Dalam kasus kebakaran yang terjadi tersebut, para korban sangat dirugikan, sebab bukan hanya harga yang hilang tetapi nyawa, pemerintah harus ingat itu, maka proses hukumnya harus didorong tetap berjalan," kata Wakil Ketua DPRD Manado, Richard Sualang, di Manado, Kamis.
Sualang mengatakan, kedatangan pemilik `brand` Inul Daratista ke Manado, tidak lantas membuat proses hukumnya selesai begitu saja, sebab banyak hal yang harus diperiksa, mulai dari kelayakan tempat usaha, sistem keamanan serta lokasinya, apakah memenuhi syarat atau tidak.
"Dalam kasus kebakaran di tempat karaoke tersebut, para korban tidak sempat menyelamatkan diri, bahkan para pekerja juga tidak menolong tetapi malah melarikan diri," katanya.
Karena itu, Sualang mengatakan, para pemilik tempat hiburan tersebut, baik yang memiliki maupun penggunanya harus bertanggungjawab secara hukum.
"Bukan hanya datang mengunjungi saja, tetapi urusan hukumnya harus tetap berjalan, jangan sampai berhenti begitu saja," kata Sualang.
Dia mengatakan DPRD akan mengadvokasi warga Manado yang dirugikan karena kasus tersebut, agar proses hukumnya tetap berjalan, jangan berhenti di tempat atau diam begitu saja.
Apalagi menurutnya, kasus kebakaran itu berdampak pada dunia pariwisata Manado, yang akan dianggap tidak nyaman dan bisa menurunkan kunjungan wisata, karena tidak ada yang mau datang kalau keamanan, keselamatan dan kenyamanan tidak terjamin.
Namun Sualang menegaskan, DPRD bukan dalam posisi untuk menghakimi, tetapi lebih kepada membantu masyarakat agar masalah tersebut dapat diselesaikan dengan baik, sesuai dengan aturan hukum.
Kasus kebakaran Inul Vizta di Manado, mengakibatkan 12 nyawa melayang, dan 72 orang lainnya harus menjalani perawatan di rumah sakit. ***2***
(T.KR-JHB/B/E001/E001) 05-11-2015 18:29:34